Laporkan Masalah

ANALISIS TEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN ISTILAH VULGAR PADA NOVEL CANTIK ITU LUKA KE DALAM BEAUTY IS A WOUND

TRISTY KARTIKA F, Dr. Sajarwa, M.Hum.

2018 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Penelitian ini menganalisis teknik, metode, dan implikasinya dalam menentukan orientasi hasil terjemahan istilah vulgar dari novel berbahasa Indonesia berjudul Cantik Itu Luka ke bahasa Inggris yang berjudul Beauty Is A Wound. teori yang digunakan adalah teori teknik penerjemahan dari Molina dan Albir, teori metode penerjemahan dari Newmark, dan teori orientasi hasil terjemahan dari Venuti. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data istilah vulgar dijaring berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan lalu dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif untuk mengetahui teknik dan metode penerjemahan yang diterapkan dan dilanjutkan dengan mengimplikasikan orientasi hasil terjemahan istilah vulgar tersebut beserta dampaknya terhadap hasil terjemahan. Dari 427 data yang dianalisis, teknik dengan pengapliaksian paling banyak adalah kesepadanan total 188 kali penerapan dari teknik tunggal, kuplet, dan triplet atau sebesar 37.45%. Selanjutnya adalah teknik modulasi dengan total 136 kali penerapan atau sebesar 27.09%, lalu transposisi sebanyak 90 kali atau sebesar 17.92%, lalu amplifikasi linguistik sebanyak 34 kali atau sebesar 6.77% . Teknik modulasi, transposisi, dan amplifikasi linguistik adalah teknik yang cenderung mendekati teks bahasa sasaran (TSa) secara semantis, morfologis, maupun struktural agar TSa terasa lebih alamiah. Metode penerjemahan dengan pengaplikasian tertinggi adalah komunikatif sebanyak 139 kali dan semantik sebanyak 115 kali. Metode penerjemahan yang mengacu pada TSa lebih mendominasi daripada yang mengacu pada teks bahasa sumber (TSu) dengan total 263 data. Hal ini mengimplikasikan bahwa TSa berorientasi pada TSa atau berorientasi domestikasi untuk menyesuaikan dengan budaya TSa dan mengurangi istilah-istilah asing. Dampak dari teknik, metode, serta orientasi hasil penerjemahan istilah vulgar tersebut adalah hilangnya unsur kevulgaran pada beberapa data TSa yang dikarenakan oleh beberapa hal antara lain perbedaan budaya dan parafrase teks menjadi lebih singkat.

This research analyzes the translations techniques, methods, and their implications in determining the language orientations in translating vulgar language or profanity from Indonesian novel entitled Cantik itu Luka to an English novel entitled Beauty is A Wound. The chosen theories were Molina and Albirs translation techniques, Newmarks translation methods, and Venutis translation orientations or ideologies. The research used descriptive qualitative approach. The vulgar language were filtered by criteria which were self-established. The data were analyzed using descriptive comparative method to observe the translation techniques and methods continued by implying the orientation and finding the effect toward the translation product. From the analyzed 427 data, they show that the techniques with the highest application rates are established equivalence with the total of 188 application times each collected from single, couple, and triple techniques or 37.94%, continued by modulation with the total of 136 application times or 27.09%. The next is transposition with the total of 90 application times or 19.92% and then linguistic amplification with the total of 34 application times or 6.77%. Modulation, transposition, and linguistic amplification are closer to target language (TL) semantically, morphologically, and structurally, thus the TL text sounds more natural. The translation methods are dominated by semantic and communicative methods. Regarding to the total translation methods, target language (TL) emphasis methods dominated the data with the total of 263 data out of 427, which implied that the TL text is domesticated or is oriented to TL with the main purpose of reaching dynamic equivalence to adjust the cultures of TL and reducing foreign terms. Meanwhile, such translation techniques and methods affect to vulgarity omission in several data due to some reasons such as cultural differences and text paraphrasing to be shorter.

Kata Kunci : Metode Penerjemahan, Orientasi Penerjemahan, Penerjemahan, Penerjemahan Istilah Vulgar, Teknik Penerjemahan

  1. S2-2018-404340-abstract.pdf  
  2. S2-2018-404340-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-404340-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-404340-title.pdf