Laporkan Masalah

MUTILASI GENITAL PEREMPUAN SEBAGAI UPAYA PENUNDUKAN TUBUH DALAM NOVEL DESERT FLOWER: THE EXTRAORDINARY JOURNEY OF A DESERT NOMAD KARYA WARIS DIRIE

BIMA AGUSTINA R, female genital mutilation, female circumcision, techinique of discipline

2018 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Di berbagai belahan dunia terdapat berbagai jenis opresi yag dialami oleh perempuan. Salah satunya adalah mutilasi genital perempuan atau sunat perempuan yang ada di sebagian besar negara-negara Afrika. Sunat perempuan berbeda dengan sunat laki-laki karena praktik ini pada perempuan tidak membawa manfaat apapun pada tubuh perempuan. Praktik mutilasi genital perempuan dijalani perempuan di negara-negara Afrika sebagai gerbang pertama menuju kedewasaan. Dalam sastra, narasi tentang mutilasi genital perempuan tertuang dalam novel Desert Flower: the Extraordinary Journey of a Desert Nomad karya Waris Dirie. Waris Dirie merupakan seorang perempuan Somalia yang menjadi korban mutilasi genital perempuan. Penelitian ini menggunakan teori feminisme dengan fokus pada konsep milik Angela King tentang penundukan tubuh perempuan yang tergambar dalam mutilasi genital perempuan. Menurut King tubuh merupakan tempat yang selalu berhubungan dengan kekuasaan dalam berbagai cara, sebuah permukaan yang tertulis oleh praktik-praktik spesifik baik secara budaya maupun historis, dan tunduk pada kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik. Tubuh perempuan merupakan target khusus pendisiplinan kekuasaan. Perempuan secara diskursif telah dibentuk sebagai sesuatu yang inferior tapi juga mengancam laki-laki, maka membutuhkan penahan dan pengendalian dan menjadi tunduk dari teknik-teknik pendisiplinan tertentu. Untuk menjawab pertanyaan pertama, data di dalam teks mengenai mutilasi genital perempuan dan lingkungan sosial yang mengikutinya diklasifikasi. Konsep Angela King tentang penundukan tubuh digunakan untuk melihat bagaimana represi terhadap perempuan menggunakan mitos-mitos tentang perempuan ideal di dalam teks terkait dengan mutilasi genital perempuan. Menjawab pertanyaan kedua, data-data yang mendeskripsikan usaha perlawanan terhadap keberadaan restrictive ideals of womanhood diklarifikasi sesuai konsep yang ada. Kemudian alasan-alasan dibalik penarasian mutilasi genital perempuan di dalam novel akan dikemukakan untuk menjawab pertanyaan ketiga dengan menggunakan teori narasi autobiografi. Melalui penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa mutilasi genital perempuan merupakan upaya penundukan tubuh perempuan untuk memenuhi feminitas alami yang dikonstruksikan kepada perempuan. Penyunatan dianggap membuat perempuan menjadi perempuan sesungguhnya, suci, setia,serta cantik. nilai-nilai yang dianggap sebagai patokan seorang perempuan akan keperempuanannya kemudian ditolak dan didefinisikan kembali oleh Waris Dirie. Mutilasi genital perempuan yang Waris Dirie angkat di novel ini merupakan langkah Dirie untuk menyuarakan kemarahannya atas ketidakadilan yang terjadi pada kaumnya sekaligus memberi narasi baru pada feminitas perempuan.

In different parts of the world there are different types of oppression experienced by women. One of them is female genital mutilation or female circumcision practiced in most African countries. Female circumcision is different from male circumcision because it does not give any benefits to the female bodies. Women in most African countries gone under this procedure as it is seen as rite of passage of womanhood. In literature, the narrative of female genital mutilation is embodied in the novel of Waris Dirie entitled Desert Flower: the Extraordinary Journey of a Desert Nomad. Waris Dirie is a Somali woman who was the victim of female genital mutilation. This study uses the feminism theory focusing on the concept from Angela King about technique of discipline exerted on the body particularly female body exemplified in this practice of female genital mutilation. According to King (2004), The body is an over-determined site of power, a surface inscribed with culturally and historically specific practices and subject to political and economic forces. The female body is a special target of discipline of power. Women have been discursively constructed even condemned as inferior but also threatening to man thus always in need of containment and control and subjected to particular disciplinary techniques. Answering the first question, data in the text concerning about female genital mutilation and the context surrounds it are classified. The concept of technique of discipline is utilized to determine the repression towards female by myths of ideal woman in the text that inextricably linked to female genital mutilation. For the second question, the data describing resistance of restrictive ideals of womanhood are clarified based on the said concept. To answer the third question, The reasons of female genital mutilation confession narrated in novel by Waris Dirie will be elaborated using the theory of autobiography narration. This research concludes that female genital mutilation is technique of discipline exerted on female body to achieve the natural femininity which was constructed towards women. Female circumcision is seen as way to make make become real women, clean, faithful, and beautiful. The values of which ideal of woman taken from are denied and redefined as a resistance towards female genital mutilation. The narration of female genital mutilation in this novel is taken as a way for Dirie to voice her rage against injustice towards her kind and also to give female femininity a redefinition.

Kata Kunci : mutilasi genital perempuan, sunat perempuan, penundukan tubuh

  1. S2-2018-389064-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389064-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389064-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389064-title.pdf