ANALISIS KESULITAN KEUANGAN JANGKA PENDEK PT PLN (PERSERO) DALAM MENGHADAPI PEMBANGUNAN MEGA PROYEK 35.000MW (PERBANDINGAN DENGAN PERUSAHAAN ELECTRICITY GENERATING AUTHORITY OF THAILAND)
FANDHY ARIA PERDANA, Prof. Dr. Sukmawati Sukamulja, M.M.
2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Energi listrik merupakan kebutuhan dasar manusia di zaman modern. Seluruh kehidupan kita saat ini sangat bergantung pada kebutuhan listrik yang cukup dan handal. Seiring meningkatnya konsumsi listrik, kebutuhan pasokan listrik di Indonesia terus meningkat. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka Pemerintah membuat Program Mega Proyek Pembangunan Infrastruktur Tenaga Listrik 35.000MW. Untuk menjalankan mega proyek tersebut, pemerintah memberikan tanggung jawab kepada PT PLN (Persero) sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam hal penyediaan dan pembangunan infrastruktur tenaga listrik di Indonesia. Namun seiring dengan dimulainya mega proyek ini, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau yang dikenal dengan PLN sebagai pelaksana proyek tersebut diragukan kesehatan keuangannya oleh Mantan Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Lebih lanjut beliau menyebutkan bahwa jika proyek tersebut terus dijalankan akan membebani perusahaan jangka panjang. Kondisi tersebut juga diperkuat dengan adanya bocoran Surat Menteri Keuangan pada saat periode penulisan tesis ini dibuat yaitu Sri Mulyani yang memperingatkan Menteri BUMN dan Menteri ESDM sebagai pengawas langsung perusahaan yang menyebutkan proyek tersebut perlu dikaji porsinya untuk perusahaan, mengingat jumlah beban keuangan yang ditanggung PLN meningkat akibat jumlah kewajiban yang meningkat. Kondisi ini menarik perhatian penulis untuk membuktikan pernyataan tersebut. Salah satu alat untuk alat untuk menilai kinerja keuangan ialah menggunakan analisis laporan keuangan. Metode yang dipakai untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan metode analisis persentase tren, analisis common size, analisis rasio keuangan dan analisis cash problems. Dalam menganalisis, penulis juga membandingkan dengan perusahaan pesaing berada dalam satu regional Asia Tenggara yaitu perusahaan Electricity Generating Authority of Thailand atau disingkat EGAT untuk melihat perbandingan kinerja perusahaan dengan pesaing yang berada dalam satu regional. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa PLN memang mengalami kesulitan likuiditas dalam jangka pendek yang disebabkan adanya penambahan liabilitas jangka pendek dalam rangka melaksanakan operasionalnya.
Electricity is a basic need of modern humans. Throughout our lives today is perfectly suited to the needs of sufficient electricity and reliable. Along with the development of electricity, the need for electricity supply in Indonesia continues to increase. By providing this, the government created the Mega Project to build a Electricity Infrastructure of 35,000MW. To run the mega project, the government gives responsibility to PT PLN (Persero) as the government's responsibility in terms of supply and development of electricity infrastructure in Indonesia. But along with the commencement of this mega project, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) or known as PLN as the project implementer is doubtful of his financial health by Former Minister of Marine Affair Coordinator Rizal Ramli. Furthermore he mentioned that if the project continues to run will burden the company long term. The condition is also reinforced by the leaked Letter of the Minister of Finance at the time of writing this thesis is made Sri Mulyani who warns Minister of Stated-Owned Enterprise and Minister of Energy and Mineral Resources as direct supervisor of the company that said the project needs to be reviewed portion for the company, considering the amount of financial burden borne by PLN increased the amount of liability increased. This condition attracts the author's attention to prove the statement. One tool to measure financial use of financial analysis. The method used to analyze the company's financial statements using percentage analysis method, general size analysis, financial ratio analysis and cash problem analysis. In analyzing, the authors also compare with competitive companies in one Southeast Asian region ie Thai Power Generation Corporation or abbreviated EGAT to see company performance with one location. From the results of the research shows that PLN is experiencing difficulties in a short time called short-term liabilities in order to carry out its operations.
Kata Kunci : analisis laporan keuangan, analisis persentase tren, analisis common size, analisis cash problems, modal kerja bersih, kesulitan keuangan, financial analysis report, trend analysis, common-size analysis, cash problem analysis, net working capital, financi