Laporkan Masalah

PENGARUH OBAT ANTIKOLINERGIK TERHADAP STATUS FUNGSI KOGNITIF MENGGUNAKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) PADA PASIEN LANJUT USIA DI RAWAT JALAN

PRADHANI DHANESWARI, dr. I Dewa Putu Pramantara S., Sp. PD., K-Ger.; Dr. Fita Rahmawati, Sp. FRS., Apt.

2018 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIK

Pengobatan dengan antikolinergik banyak digunakan untuk berbagai kondisi medis. Pasien lanjut usia memiliki karakteristik khusus terkait perubahan fisiologis yang menyebabkan mereka lebih sensitif terhadap efek kognitif antikolinergik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil peresepan obat antikolinergik, serta menganalisis pengaruh lama penggunaan, dan tingkat beban antikolinergik terhadap status fungsi kognitif pada pasien lanjut usia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan dengan cara mengukur tingkat beban antikolinergik pada pengobatan pasien lanjut usia (usia lebih dari atau sama dengan 60 tahun) yang dihitung berdasarkan Anticholinergic Drug Scale (ADS). Pasien yang menggunakan obat antikolinergik dicatat lama penggunaannya, kemudian penilaian status fungsi kognitif menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE). Pengambilan data dimulai pada periode Mei sampai Juli 2018 di Poliklinik Rawat jalan Penyakit Dalam dan Geriatri RSUP Dr. Sardjito. Korelasi antara variabel bebas (variabel utama dan variabel perancu) dengan variabel terikat (status fungsi kognitif) didapatkan dengan menggunakan analisis multivariat regresi linier. Prevalensi penggunaan antikolinergik dari 102 pasien adalah 56,9% (n=58), dengan 39,2% pasien menggunakan obat antikolinergik tunggal, dan 17,6% pasien menggunakan antikolinergik lebih dari satu. Obat yang paling banyak diresepkan adalah furosemid (n=29). Hasil analisis multivariat regresi liniear menunjukkan bahwa peningkatan beban antikolinergik dan lama penggunaan obat antikolinergik berpotensi menurunkan fungsi kognitif pasien lanjut usia secara bermakna (p=0,013, R=(-0,226); p=0,006, R=(-0,260)).

Anticholinergic treatment is widely used for various medical conditions. Elderly patients have specific characteristics related to physiological changes that make them more sensitive to anticholinergic cognitive effects. The purpose of this study was to identify profiles of prescribing anticholinergic drugs, as well as analyze the effect of duration of use, and anticholinergic load levels on cognitive function status in elderly patients. This study used a cross-sectional design. Anticholinergic load level in elderly patients (more than or equal to 60 years) was calculated based on the Anticholinergic Drug Scale (ADS). Patients with anticholinergic therapy were assessed cognitive function status using the Mini-Mental State Examination (MMSE) questionnaire. The duration of therapy was observed by patients medical record. Data collection started in May - July 2018 at Outpatient Unit of Internal Medicine and Geriatric RSUP Dr Sardjito. The correlation between the independent variables (main variables and confounding variables) with the dependent variable (cognitive function status) was obtained by using multivariate analysis of linear regression. The prevalence of anticholinergic use from 102 patients was 56,9% (n=58), with 39,2% of patients using a single anticholinergic drug, and 17,6% of patients using more than one anticholinergic. The most widely prescribed drug is furosemide (n=29). The results of multivariate linear regression analysis showed that an increase in anticholinergic load and duration of anticholinergic drug use had the potential to significantly reduce the cognitive function of elderly patients (p=0,013, R=(-0,226); p=0,006, R=(-0,260)).

Kata Kunci : antikolinergik, fungsi kognitif, lanjut usia, MMSE

  1. S2-2018-402602-abstract.pdf  
  2. S2-2018-402602-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-402602-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-402602-title.pdf