Laporkan Masalah

ANALISIS METODE PENGGALIAN DAN KESTABILAN TEROWONGAN JALAN TOL CISUMDAWU (CILEUNYI , SUMEDANG , DAWUAN), PROVINSI JAWA BARAT

ROBIN PANTAS H, I Gde Budi Indrawan, Ph.D.; Fahmi Aldiamar, S.T., M.T.

2018 | Tesis | MAGISTER TEKNIK GEOLOGI

Terowongan Cisumdawu dibangun pada Ruas Jalan Tol Cileunyi , Sumedang , Dawuan (Cisumdawu) Seksi II (Rancakalong , Sumedang) fase II dengan panjang 472 meter. Pembangunan terowongan dilakukan dengan metode NATM, bentuk penampang tapal kuda dengan lebar 14,413 m dan tinggi 11,083 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geologi teknik daerah penelitian, menentukan kemiringan lereng yang aman pada portal terowongan, menentukan metode penggalian bukaan terowongan, dan menentukan sistem penyangga terowongan yang tepat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain pemetaan geologi, face map, pengujian laboratorium sampel tanah permukaan dan bawah permukaan terkait sifat indeks, mekanik, dan mineralogi, analisis kestabilan lereng dengan menggunakan software GeoStudio (SLOPE/W), analisis metode penggalian bukaan terowongan menurut JSCE (2007) dan analisis kestabilan terowongan yang mengacu pada JSCE dan menggunakan software RS2 (Rocscience, Inc) dengan membandingkan nilai roof displacement pada kondisi pemodelan tanpa perkuatan, perkuatan sesuai desain dan kondisi pelaksanaan dengan kondisi hasil pengukuran di lapangan dan standar maksimum deformasi yang diijinkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daerah penelitian tidak ditemukan adanya struktur geologi, litologi tersusun atas satuan batuan breksi vulkanik berwarna abu kekuning-kuningan dan coklat kemerah-merahan, dengan tingkat pelapukan yaitu lapuk sangat tinggi hingga tanah residu. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas 2 layer yaitu breksi vulkanik tanah permukaan (layer 1) dengan jenis tanah clayey sand, sandy elastic silt, sandy lean clay dan breksi vulkanik tanah bawah permukaan (layer 2) dengan jenis tanah sandy silty clay, clayey sand, silty clayey sand. Kemiringan lereng yang aman pada portal terowongan sebesar 14 derajat pada daerah inlet dengan nilai FS=1,644 dan 22 derajat pada daerah outlet dengan nilai FS=1,497, 1,500. Metode penggalian bukaan terowongan yang sesuai menurut JSCE (2007) adalah metode bench cut dengan xvii menggunakan multiple bench cut. Sistem penyangga yang digunakan yaitu steel pipe grouting D=114,3 mm L=12 m, 4 m (longitudinal), Steel Arch Rib H-150x150x7x10 Spacing = 0,6 ,0,7 m; shotcrete tebal 0,2 0,25 m; steel reinforced shotcrete tebal 0,1 m; steel pipe grouting L=5m untuk dinding dan kaki terowongan pada kondisi desain serta forepoling double layer D=114,3 mm L=5 m, 3 m (longitudinal), sudut=4 derajat dan D=60,5 mm L=5 m, sudut=10 derajat, spacing=0,6 m; Steel Arch Rib H-150x150x7x10 Spacing = 0,6 m; wire mesh; shotcrete tebal 0,25 m pada kondisi pelaksanaan. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh nilai maksimum roof displacement sebesar 0,17-0,19 m tanpa perkuatan, 0,038-0,04 m dengan perkuatan sesuai desain, 0,06 m pada kondisi pelaksanaan. Hasil pengukuran lapangan diperoleh nilai roof displacement sebesar 0,002-0,006 m. Hasil pemodelan dan pengukuran langsung di lapangan menunjukkan bahwa nilai roof displacement tersebut masih memenuhi syarat deformasi maksimum yang diijinkan dalam JSCE (2007) sebesar 10 cm.

The Cisumdawu tunnel constructed in Cileunyi , Sumedang , Dawuan (Cisumdawu) roads section II (Rancakalong , Sumedang) phase 2 with 472 m length. The construction of this tunnel using NATM methods, horse shoe with 14,413 m width and 11,0813 m height. Therefore, the goals of this study are to figure out the geologic characteristics of the research area, to determine the tilt degree of the slope on tunnel portal, to determine the excavation method on face tunel, and also the proper support system tunnel as well. The methods of this research include geological mapping, face mapping, laboratory test of sample disturb and undistrub soil related to index, mechanical, and mineralogical properties, slope stability analysis using software GeoStudio (SLOPE/W), tunnel excavation methods analysis refers to JSCE (2007), and tunnel stability analysis using software RS2 (Rocscience, Inc) and also JSCE (2007) by comparing the roof displacement of unsupporting model condition, supporting system based on design and construction with monitoring deformation on the field and standard maximum deformation permitted in JSCE. The result of this research shows that there is no geological structure in research area, the lithology composed of volcanic breccia with yellowish and reddish-brown, with degress of weathering is completely weathered to residual soil. Stratigraphy of this area composed of 2 layers brecia volcanic, which produce 3 types of soil : clayey sand, sandy elastic silt, sandy lean clay in breccia volcanic layer 1 and sandy silty clay, clayey sand, silty clayey sand in breccia volcanic layer 2. The safety tilt slope of tunnel portal is planned in the level of 14 degree on inlet side with value of safety factor 1,644 and 22 degree on outlet side with value of safety factor 1,497,1,500. The tunnel excavation method acorrding to JSCE (2007) is bench cut with multiple bench cut. The support system that has been used in the design are steel pipe grouting D=114,3 mm L=12 m, 4 m (longitudinal), Steel Arch Rib-150x150x7x10 ,Spacing = 0,6 , 0,7 m; shotcrete 0,2 , 0,25 m width; steel reinforced shotcrete 0,1 m width; steel pipe grouting L=5m for wall and foot tunnel; xix and forepoling double layer D=114,3 mm L=5 m, 3 m (longitudinal), angle=4 degree and D=60,5 mm L=5 m, angle=10 degree, spacing=0,6 m; Steel Arch Rib H-150x150x7x10 , spacing = 0,6 m; wire mesh; shotcrete 0,25 m width that used during construction. Based on modelling results, the maximum roof displacement is 0,17-0,19 m without supporting system, 0,038-0,04 m based on supporting system design, 0,06 m based on construction model. Field measurement result obtained value of roof displacement : 0,002-0,006 m. Both modelling and field measurment shows in the range of roof deformation JSCE standar of 10 cm.

Kata Kunci : terowongan, stabilitas lereng, metode penggalian, sistem penyangga, JSCE (2007).

  1. S2-2018-407729-abstract.pdf  
  2. S2-2018-407729-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-407729-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-407729-title.pdf