Laporkan Masalah

Analisis Risiko Pengelolaan Non-Performance Financing (NPF) dari Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) Studi pada PT. Bank Syariah Mandiri Area Sumatera Utara

FEBRIANSYAH, Zaki Baridwan, Prof., Dr., M.Sc

2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Pembiayaan bermasalah atau biasa disebut dalam NPF (Non-Peformance Financing) merupakan masalah utama yang dihadapi oleh bank syariah khususnya BSM. NPF bisa menjadi penghambat dari tersalurnya pembiyaan yang telah dilakukan sebelumnya. Pembiyaan yang dilakukan oleh BSM mayoritas diberikan kepada UMKM. UMKM dilihat mempunyai potensi kegagalan bisnis yang cukup tinggi bila dibandingkan model bisnis lain yang lebih besar. Pengukuran risiko untuk melihat potensi gagal bayar atau default sebagai pertimbangan dari BSM dalam melakukan pengelolaan pembiayaan bermasalah dari nasabahnya. Penelitian yang telah dilakukan terhadap nasabah yang mengalami NPF di BSM mendapatkan hasil bahwa mayoritas mendapatkan hasil peengukuran risiko sedang atau indeterminan sehingga masih bisa dapat ditanggulangi potensi kerugian yang dialami oleh BSM. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa risiko yang dialami oleh nasabah lebih kepada risiko operasional dimana terjadinya kegagalan bisnis sehingga menimbulkan kerugian yang berakibat terhadap gagal bayar terhadap pihak BSM.

Non-Performance Financing is the major problem which faced by the sharia Bank especially with BSM. Non-Performance Financing (NPF) could be obstacle for the sharia Bank to do distribution of financing. The distribution of financing which made by BSM majority given to SME (Small-Medium Enterprise). SME has potential for business failure is quite high when compared to other larger business models. Risk measurement used as a tool to see the potential business failure which possible to make default. BSM make a good effort to manage NPF, hard to do to make refinancing. In this research, SME which proposed financing to BSM with NPF, majority in moderate which means it has the potential for the good refinancing. The result of research has assumed that risk experiences by the customers more to operational risks than other credit risk. It means the occurrence of business failure resulting in losses to be default.

Kata Kunci : Credit Scoring, Pengukuran Risiko UMKM, Model Altman II.,

  1. S2-2018-407196-abstract.pdf  
  2. S2-2018-407196-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-407196-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-407196-title.pdf