PENENTUAN FLASH POINT, FIRE POINT, DAN KUAT PENETRASI PADA IMOBILISASI 88Sr(NO3)2 DENGAN PENJERAP ZEOLIT MEMANFAATKAN MATRIKS POLIETILEN TEREFTALAT DAN ADITIF POLISTIRENA

FADJRI SEPTIAN B P, Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng; Ir. Nunung Prabaningrum, MT., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK NUKLIR

Penelitian tentang imobilisasi limbah 90Sr yang disimulasikan dengan limbah 88Sr(NO3)2 dengan matriks polietilen tereftalat yang dicampur dengan aditif polistirena telah dilakukan. Dua material tersebut dipilih karena dinilai cocok dan memiliki keunggulan masing-masing untuk imobilisasi limbah radioaktif. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengurangi limbah plastik. Zeolit digunakan untuk menjerap limbah simulasi 88Sr(NO3)2. Penambahan aditif polistirena divariasikan sebesar 10 persen, 20 persen, dan 30 persen. Polietilen tereftalat dan polistirena dipanaskan pada suhu 250 derajat Celcius selama 20 menit sampai mencair. Zeolit yang telah menjerap 88Sr(NO3)2 dimasukkan ke dalam campuran tersebut dan diaduk sampai homogen. Campuran tersebut kemudian dicetak dan didinginkan. Pengujian flash-fire point dilakukan dengan Cleveland Open Cup dan pengujian kuat penetrasi dilakukan dengan penetrometer. Hasil pengujian flash-fire point menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penambahan aditif polistirena pada blok polimer-limbah. Ketahanan termal tertinggi pada aditif polistirena 30 persen. Nilai flash dan fire pointnya secara berturut-turut sebesar (340,67 ± 0,58) derajat Celcius dan (356,33 ± 0,58) derajat Celcius. Pada pengujian kuat penetrasi, tidak dapat dibuktikan pengaruh penambahan aditif polistirena karena hasil ujinya memiliki nilai nol (0) mm untuk semua variasi. Semua hasil pengujian di atas telah memenuhi standar yang ditetapkan GOST/Standar Rusia dan lebih baik dari nilai rata-rata produk sebelumnya.

The immobilization of 90Sr liquid waste simulated by 88Sr(NO3)2 solution with polyethylene terephthalate matrix mixed with a polystyrene additive had been carried out. These materials were selected due to its properties that is suitable for immobilization of radioactive waste. In addition, the usage of polyethylene terephthalate and polystyrene are able to reduce plastic waste. Zeolite was used to adsorp 88Sr. Polystyrene additive was varied to 10 percent, 20 percent, and 30 percent. Polyethylene terephthalate and polystyrene were heated at 250 degree Celcius for 20 minutes to melt. Zeolite which has adsorbed 88Sr(NO3)2 was added into the mixture and stirred to homogen mixture. Then, the mixture was molded and cooled. Flash-fire point testing was performed with the Cleveland Open Cup whereas the penetration testing was carried out with a penetrometer. Results of the flash and fire point testing shown that there is an effect of adding polystyrene additive on the waste-polymer block. The highest thermal resistance is on the 30 percent polystyrene additive. The highest flash and fire point are (340.67 ± 0.58) degree Celcius and (356.33 ± 0.58) degree Celcius, respectively. In a penetration testing, there isn’t the effect of polystyrene additive because the test results 0 mm value for all variations. All of the above test results meet the specified standard (GOST/Russian’s ANSI) or better than the average value of the previous product.

Kata Kunci : Flash-fire point, kuat penetrasi, imobilisasi, 88Sr(NO3)2, polietilen tereftalat, polistirena