Laporkan Masalah

Hubungan Status Ibu Hamil KEK dengan Panjang Badan Lahir Pendek pada Bayi di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016

INTANNUR HABIBAH ABD, Surjani, S.SiT., M.PH.; Yani Widyastuti, M.Keb.; Drs. Abdul Wahab, M.PH.

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Latar Belakang: Salah satu indikator status gizi bayi baru lahir adalah panjang badan. Bayi dengan panjang badan pendek (<48cm) berisiko menjadi balita stunting dan berdampak pada lambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif, penyakit degeneratif di masa dewasa, dan produktifitas rendah sehingga menjadi prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia. Panjang badan pendek dipengaruhi beberapa faktor salah satunya ibu hamil dengan lingkar lengan atas <23,5 atau disebut kekurangan energi kronis (KEK). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status ibu hamil KEK dengan panjang badan lahir pendek pada bayi di Kabupaten Gunungkidul. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional-analitik dengan rancangan case control study, teknik pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling. Populasinya adalah seluruh bayi baru lahir di 6 Puskesmas Kabupaten Gunungkidul pada bulan Januari – Desember 2016. Jumlah sampel 129 kasus dan 129 kontrol. Data diperoleh dari register persalinan dan kohort ibu. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan stratifikasi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebanyak 58,7% panjang badan lahir pendek dengan status ibu hamil KEK dan sebanyak 46,4% panjang badan lahir pendek berasal dari ibu tidak KEK. Uji statistik didapatkan p-value = 0,1 dan Odds Rasio (OR) = 1,64 (CI 95% 0,950 – 2,819). Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status ibu hamil KEK dengan panjang badan lahir pendek pada bayi.

Background: One of the indicator of the newborn's nutritional status is body length. Newborn with short body length (<48cm) are at risk to become stunted toddler and may result in slower physical and cognitive growth, degenerative diseases in adulthood, and lower productivity, leading to poor quality of human resources. Short body length is influenced by several factors, one of them is pregnant woman with upper arm circumference <23.5 or called Chronic Energy Deficiency (CED). Objectives: To determine the relationship between pregnant woman with CED status and short body length status in newborn in Gunungkidul District. Method: This research is an observational-analytic study with case control study design, with multistage sampling method as sampling technique. The population of this study is all newborns in 6 Puskesmas of Gunungkidul Regency in January - December 2016. The sample size is 129 cases and 129 controls. Data were obtained from birth registers and maternal cohorts. Data analysis used univariate, bivariate, and stratification analysis. Results: This study shows that 58.7% of short birth length are from pregnant women with CED status and as many as 46.4% of short births length are from non-CED pregnant women. P-value = 0.1 and Odds Ratio (OR) = 1.64 (95% CI 0.950 - 2.819) obtained from statistical test. Conclusion: The conclusions of this study indicate that there is no relationship between pregnant woman with CED status and short body length in newborn.

Kata Kunci : KEK, panjang badan, bayi baru lahir

  1. D4-2018-351689-abstract.pdf  
  2. D4-2018-351689-bibliography.pdf  
  3. D4-2018-351689-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2018-351689-title.pdf