KEDUDUKAN VISUM ET REPERTUM DALAM PEMBUKTIAN KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN

WINDU HARIMIKA, Sigid Riyanto, S.H., M.Si.

2018 | Skripsi | S1 HUKUM

Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan peran ilmu kedokteran kehakiman, khususnya visum et repertum dalam pembuktian kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian, baik pada tahap penyidikan, penuntutan maupun pemeriksaan di sidang pengadilan. Penelitian ini menggabungkan dua jenis penelitian, yaitu penelitian empiris dan penelitian normatif. Penelitian empiris dilaksanakan dengan mewawancarai beberapa narasumber seperti dokter, polisi, jaksa dan hakim. Penelitian normatif dilakukan dengan menganalisis peran visum et repertum pada beberapa putusan pengadilan kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian di wilayah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta. Data yang telah terkumpul nantinya akan dianalisis dengan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa visum et repertum mempunyai kedudukan yang penting bagi polisi dan jaksa dalam proses pembuktian kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian. Visum et repertum digunakan untuk membantu polisi apakah sebab kematian yang ada pada korban berkaitan dengan kelalaian pelaku. Hal ini nantinya berkaitan dengan penetapan status tersangka. Jaksa berpendapat bahwa visum et repertum sangat penting dalam pembuktian unsur kematian dalam pasal yang didakwakan. Bagi hakim visum et repertum merupakan alat bukti pelengkap dan tidak mengikat hakim. Di satu sisi, hakim mempertimbangkan visum et repertum dalam menilai terbukti atau tidaknya salah satu unsur pasal yang didakwakan. Di sisi yang lain, ketika hakim sudah yakin dengan alat bukti seperti keterangan saksi dan keterangan terdakwa, maka peran visum et repertum dapat dikesampingkan.

This legal research aims to determine the role of forensics, especially visum et repertum in proving traffic accident resulting in death, both at the stage of investigation, prosecution and trial in court. This study combines two types of research, namely empirical and normative research. Empirical research is conducted by interviewing several speakers such as doctor, police, prosecutor and judge. Normative research is done by analyzing the role of visum et repertum in some court decision of traffic accidents resulting in death in the jurisdiction of Yogyakarta District Court. The data that have been collected will be analyzed by qualitative method. Based on the results of the study it can be concluded that visum et repertum has an important role for police and prosecutor in the process of proving traffic accident resulting in death. This will help police to determine whether the cause of death on the victim is related to the negligence of the perpetrator. The prosecutor argues that visum et repertum is very important in proving the element of death in the indicted article. For judge, visum et repertum is an accesories evidence and not binding for judge. On one side, judge considers visum et repertum as the evidence to confirm whether or not an element in the charged article is proven. On the other side, when judge is convinced with the testimony of witness and statements of the accused, judge may ignore the role of visum et repertum.

Kata Kunci : Visum et Repertum, Pembuktian, Kecelakaan Lalu Lintas yang Mengakibatkan Kematian.