Analisis Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Studi Kasus: Kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Anggayuh Mulyaning Wargo (AMOR)

KURNIA FAJAR RAMADHANI , Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, M.Si

2018 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Kolaborasi pemerintah menjadi pilihan yang dirasa tepat untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aksi cepat dan juga membutuhkan peran serta banyak pihak. Sampah menjadi salah satu masalah pelik karena menyangkut hidup banyak orang, termasuk didalamnya pengelolaan juga pengolahannya. Untuk itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mencoba satu jalan untuk mewujudkan visi mereka dengan kolaborasi pemerintah, bersama dengan Jejaring Pengelola Sampah (JPSM) AMOR sebagai rekanannya. Tulisan ini mencoba melihat lebih dalam seberapa "colaborative" kolaborasi yang terjalin diantara keduanya dan bagaimana prosesnya, dari perencanaan hingga pelaksanaannya sebagai salah satu perkembangan collaborative governance di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Government collaboration is an appropriate choice for solve problems that require quick action and also require participation of many parties. Trash becomes one of the tricky issues because concerning the lives of many people, including management as well processing. For that the Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul District trying one way to realize their vision with government collaboration, along with the Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) AMOR as its partners.This paper tries to see deeper how "collaborative" its collaboration which is interwoven between the two and how the process, from planning until its implementation as one of the collaborative development governance in Indonesia, particularly in Bantul District, Special Region Yogyakarta.

Kata Kunci : Kolaborasi, Pemerintah, DLH, JPSM AMOR, Sampah, Pengelolaan Sampah