PERSEBARAN POHON FOROFIT (INANG) EPIFIT ANGGREK (Orchidaceae) DAN HOYA (Asclepiadaceae) DI PETAK 5 WANAGAMA
ABDUL RAHMAN SIDIQ, Atus Syahbudin,S.Hut.,M.Agr.,Ph.D.
2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTANKawasan Wanagama I merupakan hamparan lahan yang sangat tandus pada masa lampau, pembangunan Wanagama I dimulai pada tahun 1964 oleh Oemi Hani'in Suseno dan Tri Setyo dibantu oleh seorang warga setempat yang bernama Wagiran. Pembangunan Wanagama didasari akan pentingnya konservasi hutan, pada awal pembangunannya luas Wanagama hanya seluas 10 hektar saja. Hingga saat ini kawasan Wanagama I telah berubah menjadi hutan pendidikan yang digunakan untuk kegiatan penelitian dan pembelajaran civitas Universitas Gadjah Mada. Seiring dengan berkembangnya waktu Wanagama telah memiliki vegetasi yang beragam dan kompleks. Berbagai kehidupan liar bermunculan, mulai dari mikrofauna hingga mikroflora berkembang dengan baik. Berbagai tingkat kehidupan tumbuhan mulai bermunculan seperti lumut, jamur, dan tumbuhan epifit. Tumbuhan epifit merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan yang seringkali luput dari perhatian, tumbuhan epifit memiliki jenis yang sangat beragam dan juga eksotik. Keanekaragaman epifit pada berbagai jenis pohon memiliki ketergantungan terhadap iklim mikro tegakan hutan sebagai misal permukaan batang pohon forofit yang dijadikan tempat menempelnya. Tumbuhan forofit adalah istilah untuk menyebut suatu tumbuhan yang dijadikan inang tumbuhan epifit tersebut. Forofit yang banyak ditemui di Petak 5 Wanagama I yaitu jenis jati (Tectona grandis) dan jenis kesambi (Schleichera oleosa). Kedua jenis tersebut memiliki bentuk permukaan batang yang hampir sama yakni kulit luar yang tebal, beralur, sehingga membuat penimbunan unsur hara yang dimanfaatkan tumbuhan epifit. Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan tumbuhan yang memiliki kelas diameter 20-30 cm memiliki peluang yang tinggi untuk dijadikan inang oleh tumbuhan epifit. Jumlah forofit yang ditemui pada petak 5 Wanagama I yaitu sebanyak 295 individu dengan rata-rata diameter 36,9 cm dengan distribusi kelas diameter pohon forofit terbanyak pada kelas diameter 20-30 cm yaitu 26,4 % total seluruh diameter yang diukur. Letak tumbuhan epifit pada forofit paling banyak dijumpai pada batang utama forofit, dengan presentase 28,3 % dari seluruh total letak epifit yang ditemui.
Wanagama I area's is a very barrend land in the past, Wanagama I development began in 1964 by Oemi Hani'in Suseno and Tri Setyo helped by local people named Wagiran. Wanagama development is based on the awareness of importance forest conservation , at the beginning Wanagama's area just have only 10 hectares. In the present Wanagama I's area has been transformed into an educational forest used for research and learning activities of Universitas Gadjah Mada community. As time passes Wanagama has a complex variety of vegetation. The research has done in February - May 2018 at 5 Compartment Wanagama I. Data were collected with cencus tree inventory techniques by trekking exploring area of Compartment 5 Wanagama I to find the forophytes (host tree) which there are epiphytic plants species of orchids (Orchidaceae) and hoya (Asclepiadaceae). The forophytes tree is nickname for a host tree by epiphyte plants. Forophyte plant commonly found in the 5th plot of Wanagama I is jati (Tectona grandis) and followed by kesambi (Schleichera oleosa), both of them have the shape of the surface tree trunk with a thick skin, grooved skin, and made humus accumulation available that epiphyte plant liked. Beside that, based on the results of research that has been done on plants that have a diameter class range of 20-30 cm has a big chance to be host tree of epiphyte plant. All the forophyte trees found in the 5th plot of Wanagama I are 295 trees with average of diameter is 36,9 cm with the most distribution diameter class is range diameter class 20-30 cm that part of whole all diameter class of forophyte trees is 26,4 %. The location of epiphyte plant in the forophyte trees is mostly found at the main stem of forophyte with a percentage 28,3 % from total epiphyte location found.
Kata Kunci : Wanagama, Anggrek (Orchidaceae), Hoya (Asclepiadaceae), Forofit.