Hubungan Sifat Fisika Tanah dengan Lengas Tersedia di Lereng Selatan Gunung Slamet

GERIF NUR JAYA, Ir. Suci Handayani, M.P.;Ir. Rosich Attaqy, M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 ILMU TANAH

Lengas tersedia merupakan kandungan lengas yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketersediaan lengas pada berbagai penggunaan lahan dan ketinggian tempat di lereng selatan Gunung Slamet. Pengambilan sampel tanah berdasarkan satuan peta lahan, titik pengambilan sampel tanah berjumlah 45. Rancangan percobaan menggunakan desain tersarang dengan faktor penggunaan lahan tersarang pada ketinggian tempat. Tipe penggunaan lahan terdiri dari sawah, kebun, tegalan, semak belukar dan hutan. Ketinggian tempat terdiri dari 0-300 mdpl, 300-600 mdpl, 600-900 mdpl, 900-1200 mdpl, 1200-1500 mdpl, 1500-1800 mdpl, 1800-2100 mdpl, dan > 2100 mdpl. Metode pengujian lengas tersedia menggunakan peralatan piring tekan. Hasil menunjukkan bahwa ketinggian tempat dan penggunaan lahan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap lengas tersedia tanah. Ketinggian tempat memberikan pengaruh nyata terhadap berat jenis tanah, tekstur tanah, dan bahan organik tanah. Porositas total tanah pada jeluk 25-50 cm memiliki koefisien korelasi yang signifikan terhadap lengas tersedia tanah. Lengas tersedia tanah jeluk 0-25 cm di lereng selatan Gunung Slamet diklasifikasikan kedalam kelas rendah 16,6%, sedang 44,1%, tinggi 25,9%, dan sangat tinggi 13,41%. Sedangkan lengas tersedia tanah jeluk 25-50 cm di lereng selatan Gunung Slamet diklasifikasikan kedalam kelas rendah 28,4%, sedang 41,2%, tinggi 22,1%, dan sangat tinggi 8,3%. Persentase menunjukkan luasan total dari masing-masing kelas lengas tersedia.

Available water is a water content that can be utilized by plants. This study aims to determine the available water in various land use and altitude on the southern slope of Mount Slamet. Soil sampling based on units of land maps that have been made, the sampling point of the land amounted to 45. The experimental design used nested design with land use factor at the altitude of the place. The type of land use consist of rice fields, gardens, moors, shrubs, and forest. The altitude of the site location consists of 0-300 masl, 300-600 masl, 600-900 masl, 900-1200 masl, 1200-1500 masl, 1500-1800 masl, 1800-2100 masl, and > 2100 masl. Pressure plate apparatus was used to test the available water. The result show that the altitude of the site and land use types do not have a significant effect on available water. Altitude only have a significant effect on the soil particle density, soil texture, and soil organic matter. The total porosity in the 25-50 cm of soil depth has a significant correlation coefficient to the available water. Available water in the 0-25 cm of soil depth on the southern slope of Mount Slamet are classified into low 16.6%, moderate 44.1%, high 25.9%, and very high 13.41%. While the available water 25-50 cm of the soil depth on the southern slope of Mount Slamet are classified into low 28.4%, moderate 41.2%, high 22.1%, and very high 8.3%. The percentage shows the total area of each available water classes.

Kata Kunci : lengas tersedia,penggunaan lahan,ketinggian tempat,lereng selatan,Gunung Slamet.