Laporkan Masalah

Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Pengganti ASI (PASI) dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II

WINING KULTSUM, Fitra Duhita, M.Keb; Drs. Zulaela, Dipl.Med.Stats.,M.Si

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menunjukkan bahwa diare menduduki peringkat pertama penyebab kematian bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%).Diare merupakan sekumpulan gejala dari infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh aspek mikrobiologis maupun pola pemberian makanan yang tidak sesuai. MPASI merupakan makanan atau minuman selain ASI yang diberikan selama periode pemberian makanan peralihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian MPASI dan PASI terhadap kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gamping II. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel bayi berusia 6-7 bulan.Penelitian ini menggunakan data primer dengan alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariabel dan bivariabel dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 42 responden sebagian besar bayi diberikan MPASI dan atau PASI sebelum berusia enam bulan, yaitu sebanyak 27 (64,28%) bayi. Dari 27 bayi yang diberikan MPASI dan atau PASI saat berusia kurang dari enam bulan sebanyak 15 (55,55%) bayi pernah mengalami diare. Hasil uji statistik diperoleh p-value 0,008<0,05 dan PR sebesar 4,167 (95% CI 1,098-15,811)yang menunjukkan bahwa bayi yang diberikan MPASI dan atau PASI sebelum berusia enam bulan beresiko 4,1 lebih besar mengalami diare dibandingkan bayi yang diberikan MPASI dan atau PASI setelah berusia enam bulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikanantara pemberian MPASI dan PASI dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gamping II.

Results of Basic Health Research in 2007 showed that diarrhea was first cause of postneonatal infant mortality (31.4%) and in children under five (25.2%) Diarrhea is a set of symptoms of infection in the digestive tract caused by aspect microbiologist andinappropriate patterns of feeding. Complementary food is a food or beverage other than breastmilk that is given during the transitional feeding period. This study aims to determine the relationship between the provision of complementary and breast milk substitute to the incidence of diarrhea in infants aged 0-6 months in the working area of Puskesmas Gamping II. The research design used cross sectional with samples of infants aged 6-7 months. This study used primary data with data collection tools using questionnaires. Data analysis was performed univariable and bivariable with chi-square test. The results showed thatthere were 27 (64.28%) infants of 42 respondents had been given complementary feeding and or breast milk substitutes before the age of six months. About 27 infants who were given complementary food and or breast milk substitute before the age of six months, there are 15 (55.55%) of babies had diarrhea. The result of statistical test obtained p-value 0,008 <0,05 and PR 4,167 (95% CI 1,098-15,811)which showed that infants who were given complementary food and or breast milk substitute before the age of six months were at least 4.1 times more likely to experience diarrhea than infants who were given complementary food and or breast milk substitute after six months, so it can be concluded that there is a significant relationship between giving of complementary food and breast milk substitute with diarrhea occurrence at baby 0-6 month in work area Puskesmas Gamping II.

Kata Kunci : Pemberian MPASI, kejadian diare, Complementary feeding, diarrhea

  1. D4-2018-351328-abstract.pdf  
  2. D4-2018-351328-bibliography.pdf  
  3. D4-2018-351328-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2018-351328-title.pdf