Laporkan Masalah

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN WISATA HUTAN PINUS MANGUNAN

CHUSNUL IKE A, Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Wisata Hutan Pinus Mangunan merupakan bagian dari wilayah teritori Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan, Bagian Daerah Hutan (BDH) Kulonprogo-Bantul, Kesatuan Pengelolaan (KPH) Yogyakarta. Jumlah pengunjung di obyek wisata ini dari tahun ketahun semakin meningkat. Tingginya tingkat kunjungan wisatawan di Hutan Pinus Mangunan tidak hanya memberikan dampak positif namun juga dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Dengan demikian, peran aktif dari masyarakat di sekitar lokasi wisata merupakan faktor yang menjadi penentu proses pengembangan wisata itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata Hutan Pinus Mangunan dan memetakan daerah asal masyarakat yang terlibat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan yaitu masyarakat desa Terong, desa Muntuk, dan desa Mangunan. Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebesar 140 responden, dengan jumlah tiap lokasi 20 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara pengambilan Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Penelitian ini dilaksanakan di 7 lokasi wisata Hutan Pinus Mangunan, yang meliputi Pinus Pengger, Puncak Becici, Lintang Sewu, Pinus Sari, Seribu Batu, Bukit Mojo dan Bukit Panguk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata Hutan Pinus Mangunan dibedakan menjadi 6 hal yaitu pengurus harian, penjaga loket, penjaga parkir, petugas kebersihan, operator spot wisata, dan pemilik warung. Sebagian besar masyarakat terlibat sebagai penjaga parkir, dan hanya sebagian kecil yang terlibat sebagai penjaga loket. Pemetaan daerah asal masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan wisata Hutan Pinus Mangunan dapat diketahui bahwa terdapat 3 Desa yang terlibat dalam pengelolaan, yaitu Desa Terong, Desa Muntuk, desa Mangunan.

Tourism Object of Pine Forest Mangunan is part of territory of Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan, Bagian Daerah Hutan (BDH) Kulonprogo-Bantul, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) of Yogyakarta. The number of visitors in this tourism destination from year to year increase. The high level of tourist arrivals in the pine forest Mangunan does not only give a positive impact but also the negative impact of environmental damages. Thus, the active role of the community around the tourist sites is a factor that becomes the determinant of the process of tourism development itself. This study aims to see the involvement of communities in the management of Pine Forest Tourism Mangunan and map the area of origin of the communities involved. The research method used is the method of observation, using qualitative descriptive analysis. Respondents in this study were community members who were involved in the management of Terong village, Muntuk village and Mangunan village. The number of respondents taken as a sample is 140 respondents, with the number of each location 20 respondents. Determination of the sample in this study is by taking Purposive Sampling. The data were collected by interview using questionnaire. The research was conducted at 7 Pine Forest Mangunan tourism sites, including Pengger Pines, Becici Peak, Lintang Sewu, Pinus Sari, Seribu Batu, Mojo Hill and Panguk Hill. The results showed that community involvement in the management of pine forest tourism Mangunan is divided into 6 things, named daily caretaker, guard booth, parking guard, janitor, spot tour operator, and stall owner. Most societies are involved as parking guards, and only a few are involved as counter guards. Mapping of areas of origin of communities involved in the management of pine forest Mangunan tourism can be seen that there are 3 villages involved in the management, namely Terong Village, Muntuk Village, and Mangunan village.

Kata Kunci : Keterlibatan, Wisata Alam, Masyarakat.

  1. D3-2018-380590-abstract.pdf  
  2. D3-2018-380590-bibliography.pdf  
  3. D3-2018-380590-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2018-380590-title.pdf