Laporkan Masalah

PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI DUSUN BAROS DESA TIRTOHARGO KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL

DARA DAHAYU D, Wiyono, S.Hut, M.Si.,

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove tumbuh pada pantai yang datar, biasanya di sepanjang sisi pulau yang terlindung dari angin atau di belakang terumbu karang di lepas pantai yang terlindung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan kelembagaan, pengelolaan kawasan, dan pengelolaan usaha hutan mangrove. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari dan Mei tahun 2018 di Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Metode pengambilan data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tahapan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan hutan mangrove dilakukan oleh Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B). Luas hutan mangrove yang dikelola KP2B adalah 7 Ha. Status kawasan hutan mangrove Baros adalah Sultan Ground dan masih belum ditetapkan senagai kawasan hutan. Usaha yang dikembangkan oleh KP2B yaitu wisata alam yang bertema eco-eduwisata dan pemanfaatan sampah kayu laut untuk kerajinan. Jenis vegetasi mangrove yang ditanam antara lain Rhizophora, Sonneratia, Avicennia sp, Brugueira, dan Nypha frutican. Manfaat hutan mangrove bagi masyarakat Dusun Baros adalah penahan angin laut, dapat mengurangi tingkat abrasi, dan menjadikan lahan tersebut menjadi obyek wisata.

Mangrove forests are typical forest types which located along the coast or river estuaries that are affected by tidal sea water. Mangroves grow on flat beaches, usually alongside of the island protected from the wind or behind coral reefs offshore. The purpose of this research is to know the institutional management, area management, and management of mangrove forest business. The research was conducted in January and May of 2018 in Baros Hamlet, Tirtohargo Village, Sub-district Kretek, Bantul District. Methods of data collection is descriptive qualitative and quantitative which started by data collection, data processing, data presentation, and making conclusion. The results showed that mangrove forest management was done by Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B). The area of mangrove forest managed by KP2B is 7 Ha. The status of the Baros mangrove forest is the Sultan Ground and still has not been established as forest area. The business developed by KP2B is nature tourism with eco-eduwisata theme and utilization of wood waste taken from the sea for handicraft. The types of mangrove vegetation grown here include Rhizophora, Sonneratia, Avicennia sp, Brugueira, and Nypha frutican. The benefits of mangrove forest for the people of Baros Village is a sea breeze barrier, can reduce the abrasion rate, and a tourist attraction.

Kata Kunci : Kata kunci: pengelolaan, kelembagaan, kawasan, usaha

  1. D3-2018-386309-abstract.pdf  
  2. D3-2018-386309-bibliography.pdf  
  3. D3-2018-386309-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2018-386309-title.pdf