Laporkan Masalah

INKOMPATIBILITAS POTENSIAL PADA PENCAMPURAN SEDIAAN INJEKSI INTRAVENA PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA

AYUDHITA MAHARANI, Fivy Kurniawati, M.Sc., Apt.; Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt.

2018 | Skripsi | S1 FARMASI

Mayoritas penggunaan obat pada pasien rawat inap adalah obat-obat injeksi yang digunakan melalui rute parenteral. Obat yang diberikan tidak hanya satu macam obat sehingga diperlukan pencampuran sediaan obat tersebut. Pencampuran berbagai macam obat dapat menyebabkan inkompatibilitas yang mempengaruhi efektivitas kerja obat dalam tubuh atau terjadinya efek toksik. Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase potensi inkompatibilitas dan jenis obat intravena yang berpotensi inkompatibel di bangsal pasien dewasa RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada rentang waktu Desember 2017-Maret 2018 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan observasi langsung saat pencampuran dan pemberian sediaan. Terdapat tiga pola kombinasi yang diamati yaitu obat dengan infus melalui Y-site, campuran obat-infus dalam mixture, dan dua obat yang diberikan pada waktu dan jalur yang sama. Data inkompatibilitas dilihat berdasarkan pustaka standar Handbook on Injectable Drugs kemudian digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian melibatkan 166 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan mayoritas pasien wanita sebesar 74,70%. Hasil penelitian menunjukkan 38 pasien potensial mengalami inkompatibilitas dengan rincian potensi inkompatibilitas pada kombinasi obat-infus yang diberikan pada 34 pasien (20,48%), campuran obat-infus dalam bentuk mixture yang diberikan pada 3 pasien (1,80%), dan kombinasi obat-obat yang diberikan pada 5 pasien (3,01%). Obat yang paling banyak berpotensi mengalami inkompatibilitas antara lain kombinasi Ringer Laktat-Seftriakson melalui Y-site, kombinasi NaCl 0,9%-Fenitoin Na dalam bentuk mixture, dan kombinasi Furosemid-Ondansetron.

The majority of drug use in inpatients is injection drugs used by parenteral route. Drugs are given not just one kind of medicine so that mixing the drug is needed. Mixing of various drugs can cause incompatibilities that affect the effectiveness of drug action in the body or the occurrence of toxic effects. This study aims to determine the percentage of potential incompatibilities and types of potentially incompatible intravenous drugs in the wards of adult patients in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. This study is a cross-sectional study conducted on December 2017-March 2018 using purposive sampling technique. The data were taken prospectively by direct observation during mixing and dosage preparation. There are three combinations of observed patterns: drugs with infusions via Y-site, mixture of drug-infusion, and two drugs given at the same line and the same time. The incompatibility data were viewed based on the standard Handbook on Injectable Drugs and then used descriptive analysis. The study included 166 patients who met the inclusion criteria with the majority of female patients at 74.70%. The results showed 38 potential patients experienced incompatibilities with details of potential incompatibilities on the combination of drug-infusions administered in 34 patients (20.48%), mixture of drug-infusion administered in 3 patients (1.80%), and combination of two drugs administered in 5 patients (3.01%). The most potentially incompatible drugs are Ringer's Lactate-Ceftriaxone combination through Y-site, a combination of 0.9% NaCl-Phenytoin Na in mixture form, and a combination of Furosemide-Ondansetron.

Kata Kunci : intravena, IV-admixture, inkompatibilitas, RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta

  1. S1-2018-362888-abstract.pdf  
  2. S1-2018-362888-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-362888-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-362888-title.pdf