Laporkan Masalah

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN MINYAK KAYU PUTIH (Malaleuca leucadendron) DI KPH YOGYAKARTA (Studi Kasus Pabrik Sendang Mole Dan Pabrik Gelaran, Gunungkidul)

MUHAMMAD SYAGERRY A, Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M. Si.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Minyak kayu putih merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat untuk dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Minyak kayu putih ini dikelola oleh KPH khususnya di KPH Yogyakarta. KPH Yogyakarta melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai tenaga kerja penyulingan minyak kayu putih, dengan adanya keterlibatan ini diharapkan ada peningkatan produktivitas.Penelitian tentang biaya produksi ini dilakukan di Pabrik Sendang Mole dan Pabrik Gelaran yang berada pada Balai KPH Yogyakarta. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui biaya produksi minyak kayu putih dan pendapatan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yang menggunakan data primer dan data sekunder. Model analisis dilakukan dengan cara menentukan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, serta menentukan biaya variabel dan biaya tetap. Analisis biaya ini dimulai dari bahan baku yang berupa daun kayu putih sampai memprosesnya hingga menjadi minyak kayu putih. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa biaya produksi selama tahun 2017 sebesar Rp 2.045.696.300. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 8.416.430.000. Minyak kayu putih yang dihasilkan sebanyak 44.297 liter.

Cajuput oil is one of many non-timber forest products which has high economic value and can be used for everyday life. This cajuput oil is managed by Forest Management Unit, especially in Forest Management Unit of Yogyakarta. Yogyakarta Forest Management Unit involves people around the forest as a cajuput oil refinery, with this involvement expected to increase productivity. Research about this production cost conducted in Sedang Mole factory and Gelaran factory, located at Hall of Yogyakarta Forest Management Unit. This research aims to determine the production cost and the income of cajuput oil. Research method that used was Descriptive analysis which uses primary data and secondary data. Model analysis is done by determining the cost of raw materials, labor costs, factory overhead costs, and determine variable costs and fixed costs. This cost analysis starts from raw materials in the form of cajuput leaves to process them to be cajuput oil. The results obtained from this study indicate that the production cost during 2017 amounted to Rp 2,045,696,300. Income earned amounted to Rp 8,416,430,000. The eucalyptus oil produced is 44,297 liters.

Kata Kunci : Kata Kunci : Biaya produksi, Minyak kayu putih, Pendapatan.

  1. d3-2018-380603-abstract.pdf  
  2. d3-2018-380603-bibliography.pdf  
  3. d3-2018-380603-tableofcontent.pdf  
  4. d3-2018-380603-title.pdf