Studi Eksplorasi Tingkat Literasi Pengobatan Amoxicillin pada Pasien di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman

LEVINA, Dr. Susi Ari Kristina, S. Farm., M. Kes., Apt. ; 3. Niken Nur Widyakusuma, MSc., Apt.

2018 | Skripsi | S1 FARMASI

Literasi pengobatan (medication literacy) seseorang berhubungan dengan pencapaian hasil terapi dan derajat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat literasi pengobatan amoxicillin dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat literasi pengobatan amoxicillin pada pasien di Puskesmas wilayah Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Lokasi penelitian di 5 puskesmas wilayah Kabupaten Sleman yakni Puskesmas Tempel 1, Ngaglik, Mlati 1, Sleman, dan Berbah. Responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang berusia 18 tahun keatas dan mendapatkan obat antibiotik saat berobat di Puskesmas, dan direkruit secara convenience sampling. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 106 responden. Kuesioner GeMa CerMat diwawancarakan kepada responden untuk mengidentifikasi tingkat literasi pengobatan amoxicillin, dan instrumen REALM (Rapid Estimate of Adult Literacy in Medicine) termodifikasi untuk mengidentifikasi tingkat literasi kesehatan. Analisis Chi-square dilakukan untuk menelaah adanya pengaruh faktor-faktor terhadap literasi pengobatan amoxicillin. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa tingkat literasi pengobatan amoxicillin dengan konsep GeMa CerMat pada pasien di puskesmas wilayah Kabupaten Sleman adalah sebesar 60,4% responden termasuk dalam kelompok literate, dan 39,6% responden termasuk dalam kelompok illiterate, dengan nilai rata rata (mean) sebesar 4,28 (2,878). Faktor-faktor yang berhubungan dengan literasi pengobatan amoxicillin pada pasien di puskesmas wilayah Kabupaten Sleman adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, dan literasi kesehatan.

Medication literacy is associated with therapeutic outcome and degree of health. The objectives of the study were to determine the level of literacy of amoxicillin treatment and factors related to the level of literacy of amoxicillin treatment in patients at primary health care in Sleman District. This study used cross-sectional design. The location of research in five primary health care of Sleman Regency are Tempel 1, Ngaglik, Mlati 1, Sleman, and Berbah primary health care. Respondents who met the inclusion criteria were patients aged 18 years and above and received antibiotics during treatment in primary health care. The number of samples obtained as many as 106 respondents. The GeMa CerMat questionnaire was interviewed to understand the literacy level of amoxicillin treatment in responden, and the REALM instrument (Rapid Estimation of Adult Literacy in Medicine) modified term is used to understand the level of health literacy in responden. Chi-square analysis was conducted to examine the factors of amoxicillin treatment literacy. In this study, it was found that the level of literacy of amoxicillin treatment with GeMa CerMat concept in patients in puskesmas of Sleman Regency was 60.4% of respondents is included in literacy group, while 39.6% of respondents is included in illiterate group, with the average of 4.28 out of 7 (SD 2.878). Factors associated with the literacy of amoxicillin treatment in patients at primary health care in Sleman district are age, gender, education, and health literacy.

Kata Kunci : literasi pengobatan, literasi kesehatan, GeMa CerMat, amoxicillin