INVENTARISASI JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU YANG TERDAPAT DI KAWASAN TAMAN WISATA PLAWANGAN KALIURANG TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

WORO KUSUMANINGRUM, Drs. Wiyono, M.Si.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Taman Wisata Plawangan merupakan taman wisata atau tempat rekreasi keluarga yang berada di resort Plawangan TNGM. Keberadaan tumbuhan berkayu maupun non kayu yang beranekaragam menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Guna menjawab kebutuhan informasi terkait jenis flora yang tumbuh di kawasan tersebut, maka peneliti melakukan inventarisasi tumbuhan bawah paku. Tumbuhan paku yang tumbuh di bumi jumlahnya mencapai 10.000 spesies. Paku-pakuan menjadi primadona karena selain menjadi penutup tanah juga dapat digunakan sebagai obat dan tanaman hias. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu jelajah. Metode jelajah digunakan untuk menentukan titik yang tepat dalam pengambilan data. Pengambilan sampel menggunakan metode sistematik sampling. Petak ukur yang digunakan berukuran 2 meter x 2 meter yang dibuat pada kanan atau kiri jalan setapak menuju bukit pronojiwo dengan mengikuti kondisi di lapangan. Jumlah petak ukur yang dibuat sebanyak 60 petak ukur. Data yang dicatat berupa jenis dan jumlah spesies. Hasil inventarisasi tumbuhan paku ditemukan 15 spesies dengan 8 famili yaitu Adiantum ferleyense, Tectaria keckii, Heterogonium pinnatum, Diplazium accedens, Diplazium malaccense, Lunathytrium japonicum, Cyathea latebrosa, Cyathea lurida, Cyathea borneensis, Cibotium barometz, Nephrolepis biserrata, Pteris longipinnula, Selaginella moellendorffii, Selaginella willdenowii, dan Christella papilo. Nilai kelimpahan jenis berdasarkan Indeks Nilai Penting tertinggi yaitu Diplazium malaccense sebesar 61,03%, sedangkan Indeks Nilai Penting terendah yaitu Diplazium accedens dan Cyathea borneensis sebesar 0,83 %.

Taman Wisata Plawangan is a tourism park or family recreation destination in Plawangan TNGM resort. The existence of various woody and non-timber trees are the main attraction for domestic and foreign tourists. In order to fulfill the information needed related to the type of flora which grows in the area, the researcher undertook inventory of fern plants. Fern plants are growing on earth up to 10,000 species. Ferns are widely known in the society because it could be used as medicine as well as ornamental plants, besides its function as ground cover. The method used in this research is exploration which is used to determine the exact point in the data retrieval. The sampling method used in this research is methodatic sampling. This uses 2 squaremeters of measuring area made on the right and left side of the trail to Pronojiwo hill depends on the conditions in the field. There are 60 plots built for the data retrieval. The data recorded are species and number of species. The result of the inventory of fern plants is 15 species with 8 families named Adiantum ferleyense, Tectaria keckii, Heterogonium pinnatum, Diplazium accedens, Diplazium malaccense, Lunathytrium japonicum, Cyathea latebrosa, Cyathea lurida, Cyathea borneensis, Cibotium barometz, Nephrolepis biserrata, Pteris longipinnula, Selaginella moellendorffii, Selaginella willdenowii, and Christella papilo. The value of species abundance based on the highest Important Value Index is Diplazium malaccense of 61.03%, while the lowest Important Value Index is Diplazium accedens and Cyathea borneensis of 0.83%.

Kata Kunci : Inventarisasi, Tumbuhan Paku, Taman Nasional Gunung Merapi