Laporkan Masalah

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Jati Plus Perhutani di KPH Ngawi Jawa Timur

CITRA MAHARDIKA, Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Tanaman jati (Tectona grandis) merupakan jenis tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dan banyak digandrungi masyarakat luas. Namun kebutuhan akan pohon jati dari tahun ke tahun semakin meningkat dan tidak diimbangi dengan adanya stok jati masak tebang karena pertumbuhan yang lama dari jati. Maka dari itu perhutani mempunyai solusi dalam mempercepat jangka waktu penebangan agar persediaan kayu dapat terpenuhi yaitu berupa Jati Plus Perhutani (JPP). Salah satu faktor untuk mempercepat pertumbuhan Jati Plus Perhutani (JPP) adalah dengan memanipulasi jarak tanam agar kerapatan yang dihasilkan dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi berapa jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman jati (Tectona grandis) di KPH Ngawi yang memengaruhi tinggi, diameter, dan TBBC (Tinggi Batang Bebas Cabang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan 4 jarak tanam yang berbeda, dengan setiap jarak tanam diulang sebanyak 4 kali di tempat yang berbeda. Variabel yang diamati berupa diameter, tinggi, dan TBBC (Tinggi Batang Bebas Cabang). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian satu arah (ANOVA) dan analisis kuantitatif berupa grafik. Hasil penelitian menunjukkan pada variabel tinggi pohon jarak tanam 6m x 2m menunjukkan pengaruh yang lebih baik daripada jarak tanam yang lain dengan hasil rata-rata sebesar 17,52m. Pada variabel diameter pada jarak tanam 10m x 2m menunjukkan pengaruh yang lebih baik terhadap jarak tanam yang lain dengan hasil rata-rata sebesar 21,71cm. Pada variabel TBBC (Tinggi Batang Bebas Cabang) jarak tanam 6m x 2m yang lebih baik dengan hasil rata-rata sebesar 7,76m.

Teak plant (Tectona grandis) is a type of plants that has high economic value and adored by society. But, the needs for teak trees year by year is gradually increasing and the demand, the stock of ripe teak could not be fulfilled because of the long time needs for the growth of teak. Therefore, Perhutani has a solution to accelerate the harvesting period so that the timber supply can be fulfilled in the form of Jati Plus Perhutani (JPP). One of the factors to accelerate the growth of Jati Plus Perhutani (JPP) is manipulating the plant spacing distance to produce the desired density to match the desired result. This study aims to obtain information on how much plant-spacing distance should be done for the optimal growth of teak plants (Tectona grandis) in KPH Ngawi that affect the height, diameter, and TBBC (Stem Height Free of Branch). The method of this study was using 4 different plant spacing distances, with each spacing repeated 4 times in different places. The observed variables are diameter, height, and TBBC. The gathered data were analyzed using by One Way Analysis of Variance (ANOVA) and quantitative analysis in the form of graphs. The result of the research showed that 6m x 2m plant-spacing gave better performance on height variable than the other spacing distances which the avarage of height was 17,91m . 10m x 2m plant-spacing gave better performance on diameter variable than the other spacing distance which the avarage of diameter was 21,64cm. Furthermore, 6m x 2m plant-spacing gave better performance on TBBC variable which the average of TBBC was 7,87m.

Kata Kunci : Jati, Jati Plus Perhutani, Pertumbuhan, Jarak tanam

  1. D3-2018-380591-abstract.pdf  
  2. D3-2018-380591-bibliography.pdf  
  3. D3-2018-380591-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2018-380591-title.pdf