EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BENIH IKAN PADA BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA (BPTPB) CANGKRINGAN
MEILVY CAHYA GUNA P, Rizky Wulandari, S.E., M.Acc.
2018 | Tugas Akhir | D3 AKUNTANSIPengelolaan persediaan berupa makhluk hidup (aset biologis) membutuhkan pemahaman akuntansi yang lebih mendalam. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam pengakuan, pengukuran, serta pengungkapan antara aset biasa dengan aset biologis. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengevaluasi perlakuan akuntansi dalam pengukuran persediaan benih ikan pada Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan. Proses pengelolaan persediaan benih ikan di BPTPB Cangkringan telah sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY No. 98 Tahun 2016 yang mengadopsi PSAP No. 05 tentang Persediaan. Namun dalam pelaksanaannya, BPTPB Cangkringan memiliki beberapa kendala terkait dengan terjadinya perubahan ukuran (fisik) benih ikan dan terlambatnya pengumpulan data stock opname dari unit kerja sehingga BPTPB Cangkringan tidak dapat memberikan data sediaan akhir yang aktual. Metode yang digunakan BPTKP Cangkringan dalam mencatat persediaan yaitu metode perpetual. Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY No. 98 Tahun 2016, nilai akhir persediaan diperoleh dari hasil kali sediaan akhir yang dihitung dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) dengan nilai wajar (harga pasar) benih ikan. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan besarnya nilai akhir persediaan benih ikan di BPTPB Cangkringan per Maret 2018 yaitu sebesar Rp43.881.250, namun nilai akhir persediaan benih ikan yang disajikan tidak sesuai dengan perhitungan penulis karena data sediaan akhir yang dimiliki tidak aktual.
Inventory management in the form of living things (biological assets) requires a deeper understanding of accounting. Its because of the differences in recognition, measurement, and disclosure between ordinary assets and biological assets. The purpose of this study is to evluate the accounting treatment in measuring fish seed stocks at Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan. The process in managing fish seed stocks at BPTPB Cangkringan has been accordance to Peraturan Gubernur DIY No. 98 Tahun 2016 which adopted PSAP No. 05 on inventory. However, in its implementation, BPTPB Cangkringan has several problems related to the occurences of size (physical) changes in fish and the late collection of stock data from work units so BPTPB Cangkringan can�t provide actual ending stock data. The method used in record-keeping is perpetual method. Based on Peraturan Gubernur DIY No. 98 Tahun 2016, the ending inventory value is obtained from the ending stock calculated by First-in, First-out (FIFO) method with the fair value (market price) of fish seed. The result shows that the ending inventory value of fish seed at BPTPB Cangkringan in March 2018 is Rp43.881.250, but the ending inventory value presented does not match with the author�s calculation because the ending stock data is not actual.
Kata Kunci : Akuntansi Persediaan, MPKP, PSAP No. 05, Peraturan Gubernur DIY No. 98 Tahun 2016.