Laporkan Masalah

Prarancangan Pabrik Metanol Dari Batubara dengan Kapasitas 660.000 Ton/Tahun

RICO KURNIAWAN, Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK KIMIA

Metanol merupakan senyawa organik yang sangat dibutuhkan dalam industri. Di Indonesia, turunan utama metanol adalah industri formaldehida. Metanol dapat dibuat dari 3 tahap yaitu gasifikasi batu bara, penyiapan syngas dan mereaksikan syngas. Gasifikasi dilakukan pada suhu 987 derajat celsius dan tekanan 20 atm untuk mengkonversi C menjadi gas untuk sintesa metanol. Kemudian, rasio H2:CO dinaikkan di reaktor WGSR high temperature dengan suhu 252 derajat celsius dan low temperature dengan suhu 200 derajat celsius dan tekanan 15,2 atm. Gas CO2 berlebih kemudian diambil dengan absorber pada suhu 40 derajat celsius dan tekanan 15,2 atm. Selanjutnya CO dan H2 direaksikan di reaktor metanol dengan suhu 225 derajat celsius dan tekanan 50 atm. Metanol yang dihasilkan kemudian dimurnikan di menara distilasi menjadi 99,85 persen sebanyak 660.000 ton/tahun. Bahan baku pada proses ini adalah batu bara sebanyak 157259,88 kg/jam, oksigen sebanyak 74747,00 kg/jam dan air sebanyak 1703808,14 kg/jam dengan bahan pembantu berupa katalis untuk reaktor WGSR dan reaktor sintesa metanol dan MDEA untuk menyerap CO2 dan H2S. Produk pabrik ini adalah metanol 99,85 persen sebanyak 88878,65 kg/jam dan hasil samping berupa etanol dan propanol. Untuk setiap ton metanol yang diproduksi, diperlukan panas sebesar 5.050.350.000 kJ dan air sebanyak 37.567 ton. Pabrik metanol akan dibangun di Samarinda, Kalimantan Timur dengan luas area 273.51 hektar persegi. Total karyawan yang dibutuhkan 229 orang. Fixed capital pabrik sebesar Rp 459.607.014.219,00 + $349.606.650,00, working capital sebesar Rp 13.764.921.435,75 + $ 99.043.975,45, production cost sebesar Rp 184.353.699.249,13+$ 510.781.840,39 dan sales sebesar Rp7.883.380.734.294,16/tahun. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp476.061.030.025,32/tahun dan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp238.030.515.012,66/tahun. Nilai ROI sebelum pajak 8,81%, ROI sesudah pajak 4,41%, POT sebelum pajak 5,88 tahun, POT sesudah pajak 7,95 tahun, BEP 72,38%, SDP 37,34 % dan DCFRR 25,39%. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, pabrik ini secara teknis layak tetapi secara ekonomi tidak menarik untuk dibangun.

Methanol is an organic compound that is very needed in industries. In Indonesia, Methanol is mostly derived into formaldehyde in Indonesia. Methanol can be made from 3 steps that is coal gasification, syngas preparation and reacting syngas. Gasification is done at 987 oC and 20 atm to convert C into gases for methanol synthesis. Then the ratio of H2:CO is raised in high temperature WGSR reactor at 252 oC and low temperature WGSR reactor at 200oC at pressure of 15,2 atm. Excess CO2 is taken with absorber at 40oC and 15,2 atm. CO and H2 is then reacted at methanol reactor at 225oC and 50 atm. The resulting methanol is then purified at distillation column into 99,85% with a capacity of 660.000 ton/year. The raw material in this process are 157259,88 kg/hour of coal, 74747,00 kg/hour of oxygen and 1703808,14 kg/hour of water with assisting material of catalysts and MDEA to trap CO2 and H2S. The product of this plant is 88875,65 kg/hour of methanol with a side product of ethanol and propanol. For every ton of methanol produced, 5.050.350.000 kJ of energy and 37.567 ton of water is required. The plant will be built in Samarinda, East Borneo with an area of 273.51 h2. The number of employee is 229 people. The fixed capital of this plant is Rp 459.607.014.219,00 + $349.606.650,00, working capital of Rp 13.764.921.435,75 + $ 99.043.975,45, production cost of Rp 184.353.699.249,13+$ 510.781.840,39 and sales of Rp 7.883.380.734.294,16/year The profit is Rp476.061.030.025,32/year before tax and Rp238.030.515.012,66/year after tax. The ROI value before tax is 4,41% ROI value after tax is 5,88, POT before tax is 7,95 year, POT after tax is 7,95 year, BEP is 72,38%, SDP is 37,34 % and DCFRR is 25,39%. From the economic evaluation, this plant is not attractive to build

Kata Kunci : metanol, air, oksigen, batu bara

  1. S1-2018-367056-abstract.pdf  
  2. S1-2018-367056-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-367056-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-367056-title.pdf