Laporkan Masalah

Jaringan Pelayaran dan Perdagangan Lombok, 1894-1942

HASNA FUADILLA H, Dr. Abdul Wahid, M. Phil.

2018 | Tesis | MAGISTER SEJARAH

Penelitian ini membahas tentang dinamika pelayaran dan perdagangan Lombok pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda hingga menjelang kedatangan Jepang (1894-1942). Secara khusus, penelitian ini mengkaji pengaruh dari pergantian kekuasaan atas wilayah Lombok terhadap jaringan pelayaran dan perdagangan Lombok. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tesis ini menggunakan pendekatan politik-ekonomi. Sumber sejarah yang digunakan adalah sejumlah dokumen tertulis berupa arsip, buku, tesis, disertasi, dan terbitan ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak masa Kerajaan Lombok, Lombok telah memiliki aktivitas pelayaran dan perdagangan internasional yang cukup aktif. Aktivitas tersebut didukung oleh adanya komoditas impor berupa bahan pangan, salah satunya adalah beras. Setelah penaklukan Lombok pada 1894-1895, terjadi transisi kekuasaan dari Kerajaan Lombok ke tangan Pemerintah Kolonial Belanda, yang juga berakibat pada pengaturan baru terhadap aktivitas pelayaran dan perdagangan Lombok. Aktivitas tersebut kemudian tereduksi, yaitu diarahkan dalam lingkup antar pulau di Hindia Belanda dan pelayaran lokal. Pola ini berlangsung hingga tahun 1920-an. Pada masa Malaise tahun 1930 hingga menjelang pendudukan Jepang, pola perekonomian penduduk Lombok berubah. Penduduk Lombok lebih berperan dalam mengembangkan perdagangan internal sebagai pedagang kecil dan tidak banyak berperan dalam aktivitas ekspor impor yang menggunakan jaringan pelayaran dan perdagangan. Berdasarkan temuan-temuan di atas, tesis ini menyimpulkan bahwa Lombok telah memiliki aktivitas maritim, jauh sebelum Lombok dikuasai oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Keberadaan aktivitas maritim tersebut membantah pandangan pada historiografi selama ini yang menyatakan bahwa Lombok adalah pulau yang lebih mengandalkan aktivitas agraris. Kedua aktivitas tersebut, baik agraris maupun maritim, saling berkaitan dan mempengaruhi kehidupan penduduk Lombok dalam hal perekonomian maupun politik. Dalam hal aktivitas maritim, pelayaran dan perdagangan Lombok juga mengalami dinamika seiring dengan perubahan situasi politik, yakni berupa perubahan dari pelayaran internasional (Scheepvaart), menjadi pelayaran antar pulau (Kustvaart) dan pelayaran lokal.

This study discusses the dynamics of Lombok's shipping and trade during Dutch Colonial Administration until the coming of Japan (1894-1942). In particular, this study examines the effects of the regime change over Lombok on shipping and trade network of Lombok. To describe it, this study uses political-economic approach, and uses varies of documents such as archives, books, theses, dissertations, and journals. This research show that since the time of the Kingdom of Lombok, Lombok already had the international shipping and trade activities. These activities were supported by the import of food commodities, one of which was rice. After the conquest of Lombok in 1894-1895, there was a change of power from the Kingdom of Lombok to the hands of the Dutch Colonial Government, which also resulted in a new regulation of Lombok's shipping and trade activities. The activity was then reduced, which was directed within the inter-island and local shipping. This pattern lasted until the 1920s. In the Malaise period of 1930 until the Japanese occupation, the economic activities of Lombok's inhabitants changed. They played a larger role in developing internal trade as small traders and had little role in export-import activities that use shipping and trade network. The conclusion drawn from this research is that Lombok has had maritime activities, long before Lombok was controlled by the Dutch Colonial Government. The existence of maritime activities has denied the view on historiography so far which stated that Lombok is an island that relies more on agricultural activities. Both activities, agrarian and maritime, are interrelated and affected the lives of Lombok people in economic and political terms. In terms of maritime activities, Lombok's shipping and trade also experienced dynamics in line with changes in the political situation, from international shipping (Scheepvaart), inter-island shipping (Kustvaart) and local shipping.

Kata Kunci : Lombok, Pelayaran, Perdagangan, Jaringan

  1. S2-2018-373773-abstract.pdf  
  2. S2-2018-373773-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-373773-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-373773-title.pdf