Laporkan Masalah

GAMBARAN PERILAKU PROMOSI KESEHATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MLATI SLEMAN YOGYAKARTA

I PUTU ATHIA ALIT A., Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep., Ns., MS; Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(IC)

2018 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

INTISARI Pendahuluan: Prevalensi penyakit kardiovaskular meningkat. Salah satu penyakit kardiovaskuler utama adalah hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dengan meningkatkan kesehatan melalui pengendalian faktor risiko. Orang pada umumnya dapat meningkatkan kesehatan mereka dengan melakukan perilaku promosi kesehatan. Perilaku promosi kesehatan dapat membantu meningkatkan status kesehatan dengan mengurangi komplikasi lebih lanjut. Sehingga, perilaku promosi kesehatan penting bagi pasien dengan penyakit hipertensi hipertensi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku promosi kesehatan pada pasien dengan penyakit hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mlati Sleman Yogyakarta. Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan pada pasien hipertensi di Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta. Data diperoleh dengan menggunakan teknik multistage cluster sampling. Desa Sumberadi terpilih di antara desa lainnya berdasarkan proses pengacakan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan purposive sampling untuk memperoleh calon responden. Untuk mengetahui perilaku promosi kesehatan menggunakan instrumen HPLP2-Indonesia. Dengan rentang skor 1 sampai 4, semakin tinggi skor yang didapat maka perilaku promosi kesehatan semakin baik. Perilaku promosi kesehatan pada pasien dengan penyakit hipertensi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Seratus tujuh kuesioner dikumpulkan dengan 100% tingkat respon pengambilan data. Mayoritas responden adalah perempuan dengan rata-rata usia 59 tahun. Rata-rata skor perilaku promosi kesehatan pada pasien dengan penyakit hipertensi adalah 2,79 yang menunjukkan perilaku promosi kesehatan yang lebih baik. Skor masing-masing sub-skala berkisar antara 2,36 hingga 3,21, di mana sub-skala hubungan interpersonal sebagai yang tertinggi dan sub-skala aktivitas fisik menjadi yang terendah. Kesimpulan: Pasien dengan penyakit hipertensi di Mlati, Sleman, Yogyakarta memiliki skor perilaku promosi kesehatan yang lebih baik. Hubungan interpersonal menunjukkan yang tertinggi namun pasien dengan penyakit hipertensi di Kecamatan Mlati perlu lebih aktif dan berolahraga ketika aktivitas fisik diindikasikan menjadi sub-skala yang paling rendah. Kata kunci: Perilaku promosi kesehatan, hubungan interpersonal, aktivitas fisik, penyakit hipertensi.

ABSTRACT Introduction: The prevalence of cardiovascular diseases (CVDs) has increased. One of the major CVDs is hypertension. Hypertension can be prevented by improving health through controlling risk factors. People can generally improve their health by doing health promoting behavior. Health promoting behavior help to improve health status by reducing further complications. Then, health promoting behavior is important for patients with hypertension. Objective: The purpose of this study was to describe health promoting behavior among patients with hypertension in Mlati District, Sleman, Yogyakarta. Methods: A cross-sectional study conducted on adult hypertensive patients in Mlati District, Yogyakarta Indonesia. Data was collected using multistage cluster sampling technique. Sumberadi village was choosen among other villages based on random process then continued using purposive sampling to approach potential participants. To access health promoting behavior, HPLP2-Indonesian version was used. With a score range of 1 to 4, the high score meaned better health promoting behavior practice. Mean, standard deviation and frequency was used to explore health promoting behavior on hypertensive patients. Results: Total 107 participants invited with 100% as respond rate. The majority of respondents was female on aged over 56 years old. The mean score of health promoting behavior on patients with hypertension is 2.79, indicating better health promoting behavior. The sub-scale score range from 2.36 to 3.21, where sub-scale of interpersonal relationship as the highest while sub-scale of physical activity has lowest one. Conclusions: Patients with hypertension in Yogyakarta indicated better engagement on health promoting behavior. The interpersonal relationship indicated the highest one but patients with hypertension in Mlati District, Sleman, Yogyakarta needed more active and exercise since the physical activity inidcated to lowest sub-scale. Keywords: Health promoting behavior, interpersonal relationship, physical activity, hypertension.

Kata Kunci : Perilaku promosi kesehatan, hubungan interpersonal, aktivitas fisik, penyakit hipertensi.

  1. S1-2018-365202-abstract.pdf  
  2. S1-2018-365202-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-365202-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-365202-title.pdf