Laporkan Masalah

PERSEBARAN DAN PERTUMBUHAN Acacia decurrens Willd. DI GUNUNG MERAPI 8 TAHUN PASCA ERUPSI

APRAMLAN M HUTAPEA, Dr. Ir. Dwi T. Adriyanti, MP.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Ekosistem hutan memiliki sifat dinamis dan dapat berubah karena beberapa faktor.Perubahan itu karena faktor gangguan alami dan faktor gangguan luar.Pada tahun 2010 Gunung Merapi mengalami gangguan alami yaitu erupsi.Akibat erupsi sebagian kawasan hutan di kaki Gunung Merapi mengalami kerusakan.Setelah 5 tahun pasca erupsi dilakukan penelitian dengan hasil penemuan spesies pionir yaitu Acacia decurrens Willd.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan pertumbuhan A. decurrens setelah 8 tahun pasca erupsi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan 5 tahap yaitu pengamatan pohon, pengukuran diameter dan tinggi pohon sampel, penandaan pohon di lapangan dan penelusuran pustaka. Dari hasil yang telah dilakukan maka diperoleh: Hasil penelitian tahun 2015 dan tahun 2018 memiliki perbedaan zonasi wilayah, plot yang didapat, dan jumlah pohon sampel yang didapat. Berdasarkan hasil tersebut tidak mempengaruhi hasil pola persebarannya yaitu merata. Namun pada tahun 2018 hanya memiliki kelas 4 kelas diameter saja yaitu 3,01-5,00 cm, 5,01-7,00 cm, 7,01-10 cm, dan diatas 10 cm dikarenakan pada kelas diameter dibawah 3,00 cm tidak terdapat pohon sampel sama sekali. Dari segi pertumbuhan yang diperoleh pada tahun 2015 pertumbuhan diameter A. decurrens 1,66 cm/tahun sedangkan pada tahun 2018 ialah 1,44 cm/tahun dengan pertambahan tinggi pada tahun 2015 ialah 2,07 m/tahun sedangkan pada tahun 2018 sebesar 4,61 m/tahun. Perlunya dilakukan tindakan oleh pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk mengurangi dominasi spesies A. decurrens karena sifat invasif yang dimiliki A. decurrens dapat menyebabkan tanaman asli atau populasi inti yang berada disekitarnya mengalami penghambatan dalam proses pertumbuhannya.

Ecosystems of forest has dynamic nature and may change due to several factors. The change is caused by natural disturbance factor and external disturbance factor. In 2010 Mount Merapi experienced a natural disturbance that is eruption. This phenomenon effected some parst of the forest in foot of Mount Merapi have damaged. After 5 years post-eruption, conducted research and discovered a pioneer species Acacia decurrens Willd. This study aims to determine the spread and growth of A. decurrens after 8 years post-eruption. Data collection method that use in this research is data retrieval with 5 steps: tree observation, diameter and height measurement of sample tree, tree marking in field and literature review. The findings of this research obtained: Results of the research in 2015 and 2018 have different zoning areas, that plots obtained, and the amount of sampled trees. The result also show there is no effect in pattern of spread that is evenly distributed. But in 2018 only have 4 classes of diameter only that is 3.01-5,00 cm, 5,01-7,00 cm, 7.01-10 cm, and above 10 cm because in class diameter under 3.00 cm the trees sample isn’t founded. In 2015 from growth terms obtained diameter of A. decurrens growth 1.66 cm /year while in 2018 the growth is 1.44 cm/year. Also in 2015 found a high increase of A. decurrens 2.07 m/year while in 2018 4.61 m/year. Decreasing the domination of A. decurrens is indispensable by Management of Mount Merapi National Park because this species has invasive nature that may effect inhibition growth process of original plants and core population surround.

Kata Kunci : A. decurrens, persebaran, Gunung Merapi, spesies pionir, spesies invasif.

  1. D3-2018-355296-abstract.pdf  
  2. D3-2018-355296-bibliography.pdf  
  3. D3-2018-355296-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2018-355296-title.pdf