KEKUATAN PASPOR INDONESIA DI ASIA TENGGARA
REZA ANGGRAINI, Drs. Usmar Salam, MIS
2018 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALKekuatan paspor suatu negara merupakan kuat atau lemahnya paspor yang dipegang oleh pemilik kewarganegaraan tertentu dan menentukan penerimaan negara lain terhadapnya. Semakin kuat paspor suatu negara, maka semakin banyak pula fasilitas keimigrasian yang dapat diperoleh oleh pemegangnya. Sementara sebaliknya semakin lemah paspor suatu negara, maka semakin sedikit pula fasilitas keimigrasian yang dapat dinikmati pemegangnnya. Kekuatan paspor Indonesia berada pada posisi ke-6 di antara sebelas negara di Asia Tenggara pada Februari 2018 dan cenderung lebih lemah jika dibandingkan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Thailand Padahal diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang berpengaruh dan memiliki potensi ekonomi yang besar. Berangkat dari fenomena tersebut, skripsi ini bermaksud menganalisa bagaimana kekuatan paspor Indonesia di Asia Tenggara dan factor-faktor apa saja yang menyebabkan lemahnya kekuatan paspor Indonesia jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Thailand. Skripsi ini menemukan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi kekuatan paspor Indonesia di antara negara-negara Asia Tenggara, yaitu jumlah kebebasan visa yang dapat dinikmati pemegang paspor tersebut dan persepsi internasional terhadap warga negara dari negara tertentu. Jumlah kebebasan visa sangat ditentukan oleh tingkat perekonomian negara dengan melihat GDP per kapita, jumlah insiden terorisme domestik, tingkat kebebasan atau freedom, dan hubungan kolonialisme dengan bangsa penjajah. Sementara persepsi internasional dapat dibentuk melalui Human Development Index yang akan membentuk persepsi negara terhadap warga negara lain.
The passport power talks about the level of passport strength held by a particular citizens who own the passport and determines the acceptance of another country to them. The stronger the passport of a country, the more immigration facilities that can be enjoyed its holders. On the contrary the weaker the passport of a country, the fewer immigration facilities that can be enjoyed by its holders. In February 2018, the power of Indonesia's passport is 6th among Southeast Asian countries and relatively weaker than Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, East-Timor and Thailand. Departing from the phenomenon, this thesis aims to analyze the strength of Indonesian passport in Southeast Asia and what factors cause weakness of Indonesian passport compared to Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, East-Timor and Thailand. This thesis found that there are two main factors influencing Indonesian passport power among Southeast Asian countries, namely the number of visa-free access enjoyed by the passport holders and the international perception to citizens from a particular country. The number of visa-free access is determined by the level of the economy of the country measured by GDP per capita, the number of terrorism incidents in the domestic level, the level of freedom, and the colonialism ties. While international perceptions can be established through the Human Development Index that will shape country�¢ï¿½ï¿½s perception to other citizens from another country.
Kata Kunci : Imigrasi, Visa, Paspor, Kekuatan Paspor, Asia Tenggara, Indonesia