STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PENGELOLAAN HUTAN WISATA MANGLI DI WILAYAH RPH PAGERGUNUNG BKPH AMBARAWA KPH KEDU UTARA
AMALIA DIAZTARI, Bowo Dwi Siswoko, S. Hut., M.A;Mukhlison, S.Hut., M.Sc.
2018 | Skripsi | S1 KEHUTANANHutan Wisata Mangli adalah kawasan hutan Perum Perhutani yang dijadikan sebagai tempat wisata dan dikelola oleh LMDH Giri Mulyo sebagai bagian dari implementasi sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Hutan wisata ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat desa di sekitar Hutan Wisata Mangli, mengetahui pengelolaan Hutan Wisata Mangli saat ini, dan merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pengelolaan Hutan Wisata Mangli. Penelitian ini dilakukan di Hutan Wisata Mangli, RPH Pagergunung, BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam, sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mata pencaharian masyarakat di sekitar Hutan Wisata Mangli adalah petani dan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap hutan rendah. Kegiatan pengelolaan Hutan Wisata Mangli yang dilakukan saat ini oleh LMDH adalah penjagaan loket wisata dan bumi perkemahan, pengamanan kawasan, penjagaan kebersihan, dan perawatan objek wisata. Masalah utama dalam pengelolaan hutan wisata adalah rendahnya partisipasi masyarakat setempat. Pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan terutama untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sebaiknya dilaksanakan antara lain adalah pendampingan, pemberian edukasi dan pelatihan masyarakat setempat untuk meningkatkan kecakapan SDM di bidang pariwisata, pengoptimalan promosi wisata, dan pengembangan daya tarik wisata baru.
Hutan Wisata Mangli is a Perum Perhutani forest which has been converted into a tourism forest and is managed by LMDH Giri Mulyo as implementation of Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) system. This tourism forest has great potential to be developed to attract more visitors and improve community welfare around the forest. This research aims at discovering the social economic life of the community around Hutan Wisata Mangli and the current management of the tourism forest, as well as planning community empowerment strategies to improve the management of Hutan Wisata Mangli. This research was conducted in Hutan Wisata Mangli, RPH Pagergunung, BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara and using qualitative approaches with a case study method. Data were collected by observation and in-depth interview and analyzed using qualitative descriptive analysis and SWOT analysis. The results showed that the livelihood of the community around Hutan Wisata Mangli mostly depends on farming and the level of dependence on forest is low. Hutan Wisata Mangli management activities currently conducted by LMDH are entrance and camping ticketing, area safekeeping, maintaining the cleanliness and upkeeping the tourist attraction. The main issue in tourism forest management is the low participation of the local comminity. Community empowerment is needed, in particular, to improve community participation. The community empowerment that should be implemented involves, among others, mentoring, educating and training the local community to improve the human resource skills in tourism, tourism promotion optimition, and develop new tourist attractions.
Kata Kunci : pemberdayaan, masyarakat, pengelolaan, hutan wisata;empowerment, community, management, tourism forest