TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT LOKAL SEBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN KUNCI DI TEBING BREKSI YOGYAKARTA TERHADAP PRINSIP-PRINSIP PARIWISATA BERKELANJUTAN BERDASARKAN SUSTDI
TANIA NUGRAHENI A, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.
2018 | Skripsi | S1 PARIWISATAMengujikan SUSTDI (Stakeholder Understanding of Sustainable Tourism Development Index) menjadi penting ketika masyarakat lokal di Tebing Breksi Yogyakarta mengandalkan pariwisata sebagai sektor utama pemenuh kebutuhan ekonomi setelah adanya larangan penambangan oleh pemerintah desa setempat. Penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat lokal sebagai pemangku kepentingan kunci di Tebing Breksi Yogyakarta terhadap prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan teori peran pada pemangku kepentingan kunci oleh Timur & Getz (2009: 223), teridentifikasi tiga kelompok masyarakat lokal sebagai pemangku kepentingan kunci, yaitu Kelompok Pemerintah Desa Sambirejo, Kelompok Komunitas Lokal dan Kelompok Penyedia Jasa Lokal. Selanjutnya, teknik proporsional sampling dan stratified random sampling digunakan untuk menentukan jumlah responden yang representatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal sebagai pemangku kepentingan kunci di Tebing Breksi memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dengan nilai rata-rata 4,19. Sedangkan untuk tingkat pemahaman pada setiap faktor termasuk dalam kategori "Tinggi-Sangat Tinggi". Meskipun demikian, tingkat pemahaman ketiga kelompok responden pada item pernyataan yang menyatakan bahwa "dana pembangunan ekonomi sebaiknya digunakan untuk memajukan pariwisata" menunjukkan hasil "Sedang". Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan acuan para perencana pariwisata dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan yang tepat yang berguna untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana seharusnya pengembangan pariwisata berkelanjutan itu dilaksanakan.
Conducting the SUSTDI (Stakeholder Understanding of Sustainable Tourism Development Index) method become important when the local community of Tebing Breksi Yogyakarta relying on tourism as the main sector to fulfil their economic needs after the mining ban from the local government. This quantitative descriptive research aims to assess the level of understanding of the local community as the key stakeholder about the sustainable tourism concepts in Tebing Breksi Yogyakarta. According to Timur & Getz (2009: 223) about the key stakeholder role theory, three groups of local community has been identified such as: Kelompok Pemerintah Desa Sambirejo, Kelompok Komunitas Lokal, and Kelompok Penyedia Jasa Lokal. Moreover, the proportional sampling and stratified random sampling conducted to determined the amount of representative respondent. The result shows that the local communities as the key stakeholder in Tebing Breksi has a high overall level of understanding about the sustainable tourism concept at the scale 4,19 out of 5,00. However, the level of understanding on each factor included in "High-Very High" category. Despite of that, the level of understanding on the three of the group respondent on each question items implies that the "economic development funds should to be used to promote tourism" as "Average". Later, the results from this research can be used as a tool for tourism planner in order to develop a precise education and training program to improve the understanding and knowledge of communities about how to develop sustainable tourism.
Kata Kunci : Pemangku Kepentingan Kunci, Prinsip-Prinsip Pariwisata Berkelanjutan, Key Stakeholder, Sustainable Tourism Principles, Tebing Breksi Yogyakarta