Laporkan Masalah

KONSEP WAHYU AWAS ELING DALAM ALIRAN KEBATINAN SUMARAH DITINJAU DARI ETIKA DEONTOLOGI IMMANUEL KANT

ENDAH NUR HAYATI, Dr. Agus Himawan Utomo, M.Ag

2018 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Perkembangan iptek yang pesat jika tidak diimbangi etika tentu akan menyebabkan sebuah masalah baru yang lebih berbahaya. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk menggali gagasan-gagasan khusunya mengenai ajaran moral. Etika Kant menjadi sudut pandang untuk menganalisis dan memahami aspek moralitas yang terkandung dalam Wahyu Awas Eling. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui dan memahami konsep Etika Deontologi Immanuel Kant; (2) Mengetahui secara ontologis, epistemologis dan aksiologis ajaran konsep Wahyu Awas Eling Aliran Kebatinan Sumarah; (3) Etika Deontologi Kant meninjau konsep Wahyu Awas Eling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan dengan cara telaah kepustakaan yang diambil dengan teknik historis faktual dari tokoh, buku, ataupun naskah. Hasil penelitian: (1) Wahyu Awas Eling mengandung ajaran moral: nilai moral ketuhanan, nilai moral individu, dan nilai moral sosial. (2) Deontologi Kant meninjau Wahyu Awas Eling: Sumarah adalah imperatif kategoris karena bertindak berdasarkan kewajiban sesuai dengan hukum yang diakuinya dengan tidak memikirkan apakah tujuan tercapai atau tidak. Manusia dalam Sumarah adalah person yang otonom atau bebas karena manusia Sumarah memiliki tekad atau kehendak dan kesadaran penuh untuk mengambil setiap sikap dan tindakannya. Sumarah sangat menekankan kesadaran budi (akal budi) dari setiap manusia, kesadaran akan hati nuraninya, dan setiap tindakan dalam ajaran Sumarah tidak mempunyai tujuan pribadi. Inti ajaran Sumarah ialah mampu mengendalikan hawa nafsu dari keinginan-kenginan yang bersifat individual guna untuk berbakti kepada Tuhan serta menyatukan tekad yang satu yaitu mewujudkan kemuliaan dan keluhuran bangsa serta tata-tentreming jagat raya (universalitas).

On high development of science and technologies if doesn't balancing with ethics or moral value definitly cause a new dangerous problem. This is to become a reason for resercher to discover ideas or concept espesially about moral on this subject. Kant ethics becoming a perspective for analyze and understanding moral aspect on the Wahyu Awas Eling. The Purpose of this research is: (1) Knowing and understanding the concept of Deontology Ethics Immanuel Kant; (2) Knowing the ontological, epistemological and axiological teachings of the concept of Wahyu Awas Eling Aliran Kebatinan Sumarah; (3) Kant's Deontological Ethics reviews the concept of Wahyu Awas Eling For collect of data in this research used qualitatif research method. The research be done with study of literature with technique of historical factual figure, book, or scrips. The output of the research: (1) Wahyu Awas Eling has moral theory such as moral value of divinity, moral value of individual, and moral value of social. (2) Deontology Kant observe Wahyu Awas Eling: Sumarah is a Imperative Categories because when someone act based on duty convenient with its affirmative way without worrying the purpose of will be realize or not. Human in Sumarah perspective are autonomy will or freedom because human of Sumarah has will and full consciousness for take every decision and act. Sumarah is very emphaisize consciousness (mind) from every human, the consciousness of its conscience, and every act in teach of Sumarah hasn't private purpose. The essence of Sumarah teaching are control the self from desire and subjective wills for dedicated to God and then united the willpower as one for realize consequence of nation and tata-tentreming jagat raya (universality).

Kata Kunci : Immanuel Kant, Imperatif Kategoris, Etika Deontologi, Aliran Kebatinan, Sumarah

  1. S1-2018-367643-abstract.pdf  
  2. S1-2018-367643-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-367643-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-367643-title.pdf