PROFIL KIMIAWI, BIOAKTIVITAS ANTIVIBRIO DAN ANTIOKSIDAN ALGA MERAH Galaxaura rugosa DARI PERAIRAN SUMBA DAN FLORES

NADIAH MAHMUDAH, Noer Kasanah, Ph.D. ; Dr. Ir. Triyanto, M.Si

2018 | Skripsi | S1 AKUAKULTUR

Rumput laut menghasilkan variasi kimia dan bioaktivitas yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Variasi kimia rumput laut dapat dihasilkan oleh spesies yang sama dalam lokasi pertumbuhan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil kimiawi, bioaktivitas antibakteri terhadap Vibrio alginolyticus, dan antioksidan Galaxaura rugosa dari empat lokasi geografi. G. rugosa dari perairan di Sumba dan Flores, Nusa Tenggara Timur diekstraksi menggunakan etil asetat. Ekstrak etil asetat G. rugosa diuji fitokimia untuk skrining profil kimiawi, uji bioautografi untuk mengetahui adanya aktivitas antivibrio terhadap V. alginolyticus dan dilakukan uji antioksidan. Hasil skrining dipilih sampel G. rugosa dari Pantai Newa karena memiliki variasi senyawa dan sisa sampel kering yang cukup untuk fraksinasi. Fraksinasi ekstrak dilanjutkan uji fitokimia, bioautografi dan MIC (Minimum Inhibitory Concentration). Hasil skrining profil kimiawi, G. rugosa dari empat lokasi geografi memiliki senyawa terpenoid tetapi hanya G. rugosa dari Pantai Newa yang memiliki senyawa fenolik. Hasil uji antioksidan menunjukkan hanya G. rugosa dari Pantai Newa memiliki potensi sebagai antioksidan dan hasil MIC fraksi G. rugosa menunjukkan tidak ada potensi sebagai antivibrio karena dosis aktivitas pada >5 mg/ml.

Seaweeds produce the chemical and bioactive compounds depend on environmental factors. Species from different location may produce varied compounds. The aims of this research were to observe chemical profile, examine antibacterial activity against Vibrio alginolyticus and antioxidants of Galaxaura rugosa from four geographic location. G. rugosa from Sumba and Flores, East Nusa Tenggara were extracted using ethyl acetate. Ethyl acetate extracts was tested for chemical profile, bioautography assay to find activity against V. alginolyticus and followed by antioxidant assay. G. rugosa from Newa coast was selected for further fractionation and examination. The extract of fractionation continued to phytochemicals, bioautography and MIC (Minimum Inhibitory Concentration). The chemical screening all G. rugosa contain terpenoid compounds but G. rugosa from the Newa coast which contain of phenolic compound. The antioxidant assay showed that only G. rugosa from Newa coast has potential as a antioxidant and the MIC results of G. rugosa had no potential as a antiVibrio at dose > 5 mg/ml.

Kata Kunci : antioksidan, antivibrio, Galaxaura rugosa, terpenoid, Vibrio alginolyticus