Karakteristik Ruang Kriminalitas Remaja Kota Yogyakarta
ASKHIA KASHITA LAKSMI, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.
2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAAkhir-akhir ini, masyarakat Yogyakarta diresahkan dengan terjadinya kriminalitas terutama yang dilakukan oleh para remaja. Pada malam hari, para remaja yang tergabung dalam sekelompok geng tersebut melakukan aksi pembacokan atau penusukan kepada pengendara motor. Aspek keruangan dalam pemahaman mengenai kriminalitas perlu dikaji lebih mendalam mengingat faktor keamanan menjadi indikator yang penting bagi keberlanjutan kota. Kasus klitih merupakan kasus yang serius karena tidak hanya mencoreng citra Yogyakarta sebagai Kota Pelajar namun juga memberikan kerugian baik secara materiil maupun non-materiil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian induktif kualitatif yang bersifat grounded research dengan menghasilkan teori lokal dari fenomena-fenomena yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang yang menjadi lokasi penganiayaan oleh remaja dipengaruhi oleh 4 konsep, yaitu : 1) Konteks ruang komersil dan jasa ; 2)Atribut ruang yang dipengaruhi street furniture dan elemen pada bangunan ; 3) Kualitas ruang yang kurang baik dinilai dari kualitas pencahayaan, dan pengawasan terhadap ruang jalan ; serta 4) Suasana ruang yang sepi terutama saat kejadian berlangsung.
Recently, Yogyakarta�s community has been overwhelmed by the crimes committed by teenagers. At night, the teenagers who are members of a group of gangs do the action of stabbing or stabbing to motorists. Spatial aspects in the understanding of criminality need to be studied more deeply given the safety factor becomes an important indicator for the sustainability of the city. The case of klitih is a serious case because not only it tarnishes the image of Yogyakarta as the City of Student but also give the loss both material and non-material. This research uses qualitative inductive research methods that are grounded research by generating local theory of the existing phenomena. The results showed that the space that became the location of adolescent crimes are influenced by 4 concepts, namely: 1) the context of commercial space and services; 2) Spatial attributes that are influenced by street furniture and elements in buildings; 3) Improper quality of the room is judged by the quality of lighting, and control of the road space; and 4) The atmosphere of a quiet space, especially when the incident took place.
Kata Kunci : kriminalitas, fisik ruang , remaja / crime, physical space , teenagers