The Rule of Exhaustion of Local Remedies: How International Tribunals Apply it as Rule of Procedure, and Its Position as Bar to Admissibility or Jurisdiction

RININTA AYUNINA, Linda Yanti Sulistiawati, S.H., M.Sc., Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 HUKUM

Banyak perdebatan yang meliputi konsep dan peraturan exhaustion of local remedies. Konsep ini sangat umum, dan telah lama diterapkan di hukum internasional, namun pada kenyataannya masih sedikit sumber-sumber yang secara nyata mengklasifikasikan peraturan ini menjadi peraturan prosedur, atau peraturan substansi. Peraturan ini juga sangat dekat berhubungan dengan konsep yang paling penting pada penyelesaian sengketa hukum publik internasional, yaitu konsep tanggung jawab negara, namun masih banyak perdebatan mengenai posisinya sebagai penghalang yurisdiksi atau admisibilitas peradilan internasional. Penelitian ini menggunakan metode doktrinal, yang oleh karenanya menggunakan banyak studi literatur dan putusan pengadilan sebagai sumbernya. Hal ini juga mengkategorikan penelitian ini sebagai studi normatif. Analisa dan hasil penelitian menunjukkan bahwa peradilan internasional mengklasifikasikan peraturan exhaustion of local remedies menjadi peraturan prosedur dengan memeriksa penerapan peraturan exhaustion of local remedies pada pihak-pihak yang bersengketa, dan materiil tuntutan para pihak dan hubungannya pada denial of justice. Efeknya pragmatik pada letak peraturan ini di bagian prosedural pada putusan pengadilan dan argumentasi para pihak, juga kepada kewenangan sebuah pengadilan untuk memutus kasus tersebut. Kegagalan untuk menaati peraturan exhaustion of local remedies termasuk penghalang admisibilitas, karena rumitnya aspek-aspek yang harus diperiksa sebuah pengadilan dalam penerapannya, yang maka dari itu bergantung pada diskresi dan kebijaksanaan tiap pengadilan.

There have been many debates surrounding the concept of exhaustion of local remedies. The concept is positioned as a very common, and long-standing concept of international law, yet there have been little sources to definitively classify the rule as a rule of procedure or merits. Although the rule is very closely related to a subject most important in international public law disputes, which is State responsibility, failure to observe the rule has surrounding to it debates on its position as bar to admissibility, or of jurisdiction. This research uses a doctrinal legal research format, ergo the reliance on secondary sources of law such as literature and court judgments. As such, this research is categorized as a normative research. The analysis and results of the research shows that international courts include rule of exhaustion of local remedies as procedural by way of examining the applicability of the rule in terms of subject, and material claims in terms of denial of justice. The impact is pragmatic to the inclusion of the rule in limbs of judgment, as well as to a tribunal’s power to adjudicate. Failure to observe the rule is a bar to admissibility, due to the delicateness of aspects a tribunal needs to assess, thus relying upon a discretionary power of the tribunal in question.

Kata Kunci : International law, Exhaustion of Local Remedies, Investor State Arbitration, Interstate Dispute, Human Rights, Admissibility, Jurisdiction