ANALISIS KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) DENGAN PENDEKATAN AUDIT TEKNOLOGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BORRIS AFDHAL ANWAR, Dr. Ir. Sri Puji Saraswati, DIC, M.Sc; Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng

2018 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SIPIL

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan sistem pengolahan limbah setempat untuk mengolah air limbah domestik. IPLT merupakan pengolahan lanjutan dari pengolahan setempat yang berasal dari tangki septik masyarakat. Pada umumnya, IPLT di Indonesia bekerja tidak optimal yang disebabkan oleh banyak kendala. Provinsi DI Yogyakarta memiliki dua IPLT yang sudah terbangun yaitu IPLT Sewon dan IPLT Banyuroto. IPLT Sewon bekerja tidak optimal karena beban limbah tinja yang diolah melebihi kapasitas, sedangkan IPLT Banyuroto kekurangan suplai tinja yang masuk. Kinerja IPLT di analisis dengan pendekatan audit teknologi. Pada audit teknologi, komponen teknologi IPLT terdiri dari variabel technoware, humanware, infoware dan orgaware (THIO) beserta indikator dan parameter masing-masing variabel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bobot komponen teknologi IPLT dengan metode pairwise comparison. Menilai pencapaian kinerja IPLT Sewon dan IPLT Banyuroto berdasarkan hasil kesesuaian hasil audit setiap komponen teknologi kedua IPLT, serta menentukan prioritas strategi peningkatan kinerja pada kedua IPLT. Bobot komponen teknologi yang berpengaruh pada kinerja IPLT adalah humanware dengan bobot 0,36, technoware dengan bobot 0,27, orgaware dengan bobot 0,26, dan infoware dengan bobot 0,11. Nilai pencapaian kinerja IPLT Sewon adalah 74,16% dan IPLT Banyuroto adalah 68,11%. Kinerja kedua IPLT dikategorikan cukup baik dan perlu perbaikan untuk peningkatan kinerja. Urutan prioritas strategi peningkatan IPLT Sewon dan IPLT Banyuroto memiliki kesamaan yaitu startegi peningkatan variabel technoware, strategi peningkatan variabel orgaware, strategi peningkatan variabel humanware dan strategi peningkatan variabel infoware.

Most of Indonesian citizen still used onsite treatment system for domestic wastewater. Faecal sludge treatment plant (IPLT) is advanced treatment of onsite system that treat faecal sludge from septic tank. Generally, the condition of IPLT in Indonesia is not operating optimally because of many problems. Special Region of Yogyakarta there are two built IPLT that is IPLT Sewon and IPLT Banyuroto. IPLT Sewon not operating optimally because supply of faecal sludge is exceed the capacity of the processing unit while IPLT Banyuroto not operating normally because of shortage of faecal sludge supply. IPLT performances is analized by audit technology approach. In audit technology IPLT technology component consists of technoware, humanware, infoware, and orgaware (THIO) variables along with indicators and parameters of each variables. The objectives of this research are to determine the weight of components technology using pairwise comparison method, assessing the performance of IPLT Sewon and IPLT Banyuroto based on audit compliance results of each component of both IPLT technologies, and determine priority of performance improvement strategy on both IPLT. The weight of IPLT technology variables that effect the performance of IPLT is humanware variables with weight 0,36, technoware with weight 0,27, orgaware with weight 0,26, and infoware with weight 0,11. The value of performance achievement IPLT Sewon is 74,16% and IPLT Banyuroto is 68,11%. The performance of both IPLT are categorized fair but it needs to improve the performance of both IPLT. The priority of performance improvement strategy in Iin IPLT Sewon are there are improvement strategies of technoware component, orgaware component, humanware component and infoware component.The priority of performance improvement strategy in IPLT Banyuroto are improvement strategies of technoware component, orgaware component, humanware component, and infoware component.

Kata Kunci : audit teknologi, IPLT, kinerja, pairwise comparison