IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN MANISAN CARICA (Carica pubescens) DI CV YUASAFOOD BERKAH MAKMUR WONOSOBO, JAWA TENGAH
HASNA, Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P., M.Sc;Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc
2018 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRIManisan Carica termasuk dalam golongan produk pangan yang harus terbebas dari kontaminasi. Kontaminasi dapat disebabkan oleh tidak terjaganya kebersihan dan kehigienisan yang berhubungan dengan kegiatan produksi pembuatan manisan Carica. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi penerapan sanitasi di CV Yuasafood Berkah Makmur. Identifikasi ini mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 75/M-IND/PER/7/2010. Identifikasi penyebab ketidaksesuaian sanitasi dilakukan menggunakan alat bantu berupa diagram pareto, analisis Five Why’s dan diagram ishikawa, selanjutnya dilakukan penyusunan saran perbaikan. Penyimpangan tertinggi dari 12 aspek sanitasi yang diidentifikasi menggunakan penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) terdapat pada aspek bangunan, aspek fasilitas sanitasi dan aspek pemeliharaan program sanitasi. Pada aspek bangunan terdapat persentase ketidaksesuaian sebesar 62,86%, pada aspek fasilitas sanitasi terdapat persentase ketidaksesuaian sebesar 29,17% sedangkan pada aspek pemeliharaan dan program sanitasi terdapat persentase ketidaksesuaian sebesar 28%. Saran perbaikan yang diberikan pada penyimpangan aspek sanitasi bangunan adalah dengan menyusun perbaikan dalam bentuk SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) yang terdiri dari SSOP Bangunan, SSOP Fasilitas Sanitasi dan SSOP Pemeliharaan Program Sanitasi. Saran perbaikan dalam bentuk SSOP tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi keamanan pangan sehingga dapat meningkatkan mutu produk dalam menjamin keamanan pangan produk manisan Carica yang dihasilkan.
Carica in syrup is considered in a food product that is free from contamination. Contamination could be caused by not cleaning and hygiene that related to production activity. The aim of the research is to identify sanitation applying in CV Yuasafood Berkah Makmur. This identification refers to Industrial Ministry Regulation RI No. 75/M- IND/PER/7/2010. The incompatibility of sanitation program then analyzed by Pareto diagram, Five Why’s analysis and Ishikawa diagram. Subsequently, the suggestion of improvement was prepared. The highest deviation from 12 sanitation aspects that evaluated by applying GMP (Good Manufacturing Practices) there was building aspect, sanitation facility aspect and maintaining aspect of sanitation program. In aspect building, there was percentage incompatibility of 62,86%, aspect sanitation, there was a percentage incompatibility of 29,17% and compatibility of 70,83%. While an aspect of maintaining and sanitation program, there was percentage incompatibility of 28% and percentage compatibility of 72%. The suggestion was given in aspect of sanitation deviation building was by compiling correction in the form SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) that consist of SSOP Building, SSOP Sanitation Facility, and SSOP Maintaining Sanitation Program. The suggestion in the form of SSOP was expected to help the company in fulfilling food safety so that could improve the product quality to guarantee food security product Carica in syrup that was produced.
Kata Kunci : Manisan Carica,Sanitasi,GMP,Diagram Pareto,Five Why’s,Diagram Ishikawa,SSOP