The Admission Procedure of "INCULS" Regular Program for Prospective Students from Non English Speaking Countries in Universitas Gadjah Mada 2018

RIMA MARGA DANISWORO, Andri Handayani, S.S., M.A

2018 | Tugas Akhir | D3 BAHASA INGGRIS

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki prosedur admisi program reguler INCULS bagi calon siswa yang berasal dari negara-negara yang bukan berbahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2018. Penelitian ini secara kritis menganalisis prosedur admisi dari program reguler INCULS dan melakukan studi kasus terhadap isu-isu yang berkaitan dengan prosedur-prosedur yang ada. Prosedur admisi INCULS yang sering dinilai sangat sukar bagi calon siswa yang berasal dari negara-negara bukan berbahasa Inggris tersebut mendasari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran untuk mendapatkan hasil konfirmasi. Penulis menghimpun data dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber-sumber primer termasuk pengamatan empiris, wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur dan kuisioner berbasis web (Google Form); sedangkan sumber sekunder termasuk studi pustaka, teori-teori, dan metodologi. Responden pada penelitian ini merupakan 17 calon siswa dari berbagai negara yang bukan berbahasa Inggris. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode penelitian campuran. Dengan demikian, penulis mempresentasikan hasil penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dan metode semi-tabular. Penulis juga melampirkan daftar narasumber, dokumentasi, dan materi lain yang diperlukan sebagai informasi tambahan. Studi ini mengungkapkan bahwa 58,8% responden tidak setuju bahwa prosedur admisi program reguler INCULS mudah untuk ditafsirkan dan 17,6% responden sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut; sementara itu, sekitar 5,9% responden memilih untuk netral. 17,6% responden setuju dengan pernyataan tersebut. Studi ini juga mengungkapkan bahwa tujuh responden (41,2%) tidak dapat sepenuhnya memahami informasi yang tercantum dalam prosedur admisi dikarenakan adanya hambatan bahasa dan sepuluh responden (58,8%) mengalami kesulitan dalam memahami prosedur yang tercantum dikarenakan kompleksitas dari prosedur tersebut. Sebagai kantor admisi, Kantor Urusan Internasional F-13 menanggulangi masalah tersebut dengan cara menjelaskan secara terperinci dan menunjukkan contoh dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk proses pendaftaran serta memberikan jasa pendampingan dari anggota UGM Buddy Club yang kompeten dalam berbahasa selain bahasa Inggris kepada calon siswa. Cara tersebut dinilai efektif untuk mengatasi polemik-polemik yang timbul. Data yang dihasilkan dari penelitian ini akan dimanfaatkan guna untuk memberikan wawasan tentang isu-isu terkait dengan penerimaan mahasiswa baru internasional di Universitas Gadjah Mada dan terutama isu-isu terkait dengan prosedur penerimaaan calon siswa baru INCULS di Kantor Urusan Internasional F-13. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat berfungsi sebagai alat bagi Kantor Urusan Internasional F-13 untuk mengevaluasi prosedur admisi untuk program reguler INCULS dan untuk memberikan kontribusi yang bernilai bagi pengembangan Universitas Gadjah Mada.

This research aims at investigating the admission procedure of INCULS regular program for prospective students from non-English speaking countries in Universitas Gadjah Mada in the year of 2018. This research also attempts to analyze INCULS admission procedures critically and to conduct a case study on INCULS admission-related issues. INCULS admission procedures that often found overwhelming for prospective students from non-English speaking countries is underlying this research endeavor. This research adopted the mixed method approach to generate confirmatory results. The author collected data from two sources: primary and secondary sources. Primary sources including empirical observation, structured interview, semi-structured interview, and web-based questionnaire survey (Google Form); while, secondary sources including library study, work on theory, and methodology. Respondents are 17 prospective students from numerous non-English speaking countries. The data is analyzed using the mixed-method approach; thus, the author presented using descriptive approach and semi-tabular method. The author also enclosed the list of interviewers, documentation, and any other necessary material needed for the additional information. This study revealed that 58,8% of respondents disagreed that the admission procedures of INCULS regular program are easy to interpret and 17,6% of respondents strongly disagreed with the statement; while, about 5,9% are in the neutral position. 17,6% of respondents agreed with the statement; moreover, this study also revealed that seven respondents (41,2%) could not fully comprehend the information stated in admission procedures due to the language barrier and ten respondents (58,8%) had any trouble in understanding admission procedures due to its complexity. As the admission office, Office of International Affairs F-13 attempted to address this issue by explaining admission procedures in detailed terms, providing a documented example of the requirements and providing a buddy program namely UGM Buddy Club for these prospective students as it is considered to be effective ways to solve the problem. Data produced from this research will be used to provide insight into the issue of international admission in Universitas Gadjah Mada; primarily, in the Office of International Affairs F-13. It is expected that the study may serve as a tool for the Office of International Affairs F-13 to evaluate the admission procedures of INCULS regular program and provides a valuable contribution to the development of Universitas Gadjah Mada.

Kata Kunci : INCULS, Admission Procedure, OIA F-13 UGM, Non English Speaking Countries