Hubungan Pelaksanaan Discharge Planning pada Pasien Post Sectio Caesarea dengan Tingkat Kecemasan dan Kesiapan Pulang Pasien di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
ARIF ANNURRAHMAN, Wiwin Lismidiati, S.Kep., Ns., M.Kes., Sp.Mat.; Retno Koeswandari., S.Kep., Ns., M.Kep
2018 | Skripsi | ILMU KEPERAWATANLatar Belakang: Resiko komplikasi postpartum yang terjadi pada ibu post sectio caesarea (SC) lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Selama periode nifas, rasa takut akan nyeri dan komplikasi post SC, dapat menjadi sumber ketakutan dan kecemasan ibu. Lama rawat inap ibu post SC yang relatif singkat tidak mampu mencakup keseluruhan perawatan sampai ibu sembuh. Pemberian discharge planning dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan mandiri setelah pulang ke rumah. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan gambaran discharge planning pada pasien post SC dengan tingkat kecemasan dan kesiapan pulang pasien di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah semua pasien post SC baik elektif maupun emergensi yang dirawat di Ruang Bougenvile 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada bulan Desember 2017 - April 2018. Jumlah responden penelitian adalah 30 orang. Instrumen yang digunakan antara lain Readiness for Hospital Discharge Scale (RHDS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan Kuesioner Gambaran Discharge Planning. Analisis data menggunakan uji korelasi non-parametrik Spearman Rank. Hasil: Lebih dari setengah total responden memiliki gambaran discharge planning dengan tingkatan kurang (70%), mayoritas responden memiliki kecemasan normal (90%), dan setengah dari total responden memiliki kesiapan pulang sedang (53,3%). Uji korelasi mendapatkan rho hitung tingkat kecemasan sebesar -0,008 (p=0,967) dan tingkat kesiapan pulang sebesar 0,434 (p=0,017). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara discharge planning dengan tingkat kesiapan pulang dan tidak terdapat hubungan antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pasien post SC.
Background: The risk of complication on post Cesarean Section (CS) women is higher than in per vaginam delivery. In puerperal period, fear of pain and post CS complication can be the sources of women's anxiety. Length of hospitalization of post CS women which is relatively short can't cover all treatments until they recover. Discharge planning can improve patients and their families' confidence in performing treatment independently after discharge. Objective: To identify the correlation between discharge planning on post CS patients with anxiety level and readiness for discharge among patients in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Methods: This research is descriptive correlational with cross sectional design. The research sample was all post elective or emergency CS patients in Bougenvile 2 room, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta on December 2017 - April 2018. The total respondents were 30 people. The instruments included Readiness for Hospital Discharge Scale (RHDS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), and Discharge Planning Overview Questionnaire. The data analysis used non-parametric correlation test Spearman Rank. Results: Over half of total respondents had poor discharge planning (70%), the majority of the respondents had normal anxiety (90%), and half of total respondents had medium readiness for discharge (53,3%). The correlation test shows that correlation coefficient of anxiety level is -0,008 (p=0,967) and readiness for discharge level is 0,434 (p=0,017). Conclusion: There was correlation between discharge planning and readiness for discharge and no correlation between discharge planning and anxiety level of post CS patient.
Kata Kunci : Discharge Planning, Kecemasan, Kesiapan Pulang, Post Sectio Caesarea