Ekowisata Berbasis Mangrove dengan Pendekatan Arsitektur Organik di Rembang, Jawa Tengah
MEILIANA R, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
2018 | Skripsi | S1 ARSITEKTURHutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau kecil, dan merupakan potensial sumber daya alam yang sangat potensial. Selain itu, hutan mangrove memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan terhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam mempertahankan, melestarikan, dan pengelolaannya. Upaya konservasi hutan mangrove semakin digalakkan oleh pemerintah untuk keseimbangan ekosistem di bumi. Salah satu upaya konservasi hutan mangrove yang banyak dijumpai yaitu pembangunan ekowisata. Pada pelangsanaannya ekowisata menekankan lima prinsip yaitu prinsip konservasi, prinsip edukasi, prinsip partisipasi masyarakat, prinsip ekonomi, dan prinsip wisata. Maka pada perenccanaan pembangunan ekowisata perlu mewadahi kegiatan-kegiatan sesuai dengan prinsip pelaksanaan ekowisata tersebut. Menurut Frank Lloyd Wright, dalam perancangan ekowisata sangat tepat mengguanakan pendekatan arsitektur organik. Sedangkan, arsitektur organik sendiri merupakan sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam, melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari satu komposisi, dipersatukan dan saling berhubungan. Wright juga menerangkan karakteristik-karakteristik dari arsitektur organik yang perlu dipertimbangkan dalam proses desain agar pendekatan yang digunakan dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
Mangrove forest include of the unique and distinc forms of forest ecosystems, located in tidal area in coastal areas, beaches and or small island, and are potentially natural resources. In addition, mangrove forests have economic and ecological value, butu are highly vulnerable to damage if not prudent in maintaining, preserving and managing them. Efforts to conserve mangrove forest are increasingly encouraged by the goverment to balance ecosystems on earth. One of the conservation efforts of mangrove forest that is often found is the development of ecotourism. In the implementation of ecotourism emphasizes the five principle, namely the principles of conservation, the principle of education, the principle of community partcipation, economic principles and principles of tourism. So in ecotourism development planning needs to acommodate the activities in accordance with the principle of ecotourism implementation. According to Frank Lloyd Wright, in the design of ecotourism is very appropriate using the approach of organic architecture. Meanwhile, the organic architecture itself is an architectural phylosophy that promotes harmony between human and natural abode, through a design that closely harmonizes the building, furnishing, and environment into parts of a compotition, united, and interconnected.Wright also explain the characteristics of organic architecture that need to be considered in the design process, so that approach used can be implemented well and in accordance with the rules.
Kata Kunci : Mangrove, Ekowisata, Wisata Alam, Konservasi, Organik