Laporkan Masalah

KONGIAN GI BUKKHA: Fungsi dan Makna Imlek Bagi Tionghoa Perantau di Kelurahan Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka

RESTU ILHAMAYA, Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si.

2018 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Mudik atau pulang kampung merupakan sebuah tradisi yang selalu melekat pada hari raya di Indonesia. Tradisi ini ada dalam setiap kelompok masyarakat di Indonesia, baik kelompok masyarakat berdasarkan agama maupun etnis. Akan tetapi, tradisi mudik yang dikenal di Indonesia ialah tradisi mudik saat menjelang perayaan Idul Fitri atau lebaran saja. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam sehingga pemberitaan mengenai mudik lebaran lebih banyak dilakukan. Etnis Tionghoa yang merupakan salah satu etnis minoritas di Indonesia juga mengenal tradisi mudik. Tradisi mudik etnis Tionghoa biasanya dilakukan saat menjelang perayaan Imlek dan Cheng Beng. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para Tionghoa perantau dari Kuto Panji saat perayaan Imlek. Perayaan Imlek bagi Tionghoa perantau dari Kuto Panji menjadi momen penting untuk kembali ke kampung halaman. Hal ini dikarenakan sebagai salah satu bentuk kebudayaan etnis Tionghoa, perayaan Imlek mengandung makna kehidupan dan menjadi salah satu upaya para perantau untuk memenuhi kebutuhan dasar para perantau. Tulisan ini mengkaji aktivitas yang dilakukan oleh para perantau saat merayakan Imlek di kampung halamannya dan makna Imlek sebagai momen untuk kembali ke kampung halaman juga dijelaskan fungsi dan makna perayaan Imlek bagi Tionghoa perantau Kuto Panji menggunakan teori fungsionalis Malinowski serta interpretasi simbol dan makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat fungsi perayaan Imlek bagi Tionghoa perantau yang mencakup fungsi religi, fungsi identitas, fungsi menghadirkan kenangan masa lalu, serta fungsi ekonomi dan komunikasi. Keempat fungsi ini hadir karena Imlek dapat memenuhi kebutuhan dasar para perantau. Adapun makna yang terkandung dalam perayaan Imlek bagi Tionghoa Perantau terdiri dari makna simbolik keberuntungan, makna kekerabatan dan pengabdian, makna eksistensial, dan makna transformasi. Setiap makna berkaitan dengan kehidupan para perantau di tanah rantau dan hubungan mereka dengan kampung halaman.

Mudik or homecoming is a traditional celebration that always sticks in Indonesia feast. This tradition exists in each social community in Indonesia, even social community based on religion or ethnic. However, homecoming tradition is that is also known in Indonesia when homecoming tradition almost celebrates Eid Mubarak or happy Eid. This can happen because of majority Indonesian is Moslem and Indonesia Moslem takes much portion in the news of homecoming rather than others. Chinese that also one of minority ethnic in Indonesia and they also know homecoming tradition. Chinese homecoming tradition commonly does when Chinese New Year and Cheng Beng. This is already done by Chinese migrants from Kuto Panji when Chinese New Year. Chinese New Year celebration for Chinese migrants from Kuto Panji become the important moment for returning to the homeland. This can be a reason as Chinese culture, Chinese New Year celebration has the meaning of life and becomes the way of Chinese migrants to fulfill basic necessity. This research reviews activity that is done by Chinese migrants when Chinese New Year in their homeland and the meaning of Chinese New Year as a moment to return to the homeland. This research is also explained function and meaning from Chinese New Year for Chinese migrants Kuto Panji. The theory of this research uses Malinowski functionals and symbol and meaning interpretation. Methode that is used in this research is a qualitative method with data gathering through observation, interviews and the study of literature. The result of this research shows four functions Chinese New Year celebration for Chinese migrants that include four functions. Those are religion, identity, flashback memories, and communication and economy. Those four functions of Chinese New Year is to fulfill basic necessity for migrants. Moreover, the meaning that contains in Chinese New Year for Chinese migrants. Furthermore, the meaning of Chinese New Year for migrants have a symbolic fortune, kinship, and dedication, existential meaning, and transformation meaning. Every meaning stick with migrants life in abroad and the relation among them with the homeland.

Kata Kunci : Imlek, Tionghoa Perantau, Fungsi, Makna, Simbol

  1. S1-2018-363677-abstract.pdf  
  2. S1-2018-363677-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-363677-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-363677-title.pdf