Laporkan Masalah

Children's Save Village dengan Pendekatan Pengembangan Lingkungan Mandiri

DHIA KHAIRUNNISA, Diananta Pramitasari, ST., M.Eng., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Isu Indonesia sebagai negara yang bebas anak terlantar mulai dicanangkan kementrian sosial sejak 2017 ini. Hal ini berkaitan dengan lonjakan jumlah kekerasan dan penelantaran pada anak di tahun 2014. Sepanjang tahun ini angka memperlihatkan penurunan namun kualitas pengasuhan yang terjadi masih dibawah standar pengurusan yang tepat. Terdapat 17 juta anak telah atau hampir kehilangan pengasuhan orang tua di Indonesia. Yogyakarta sebagai salah satu kota pendidikan yang seharusnya mampu memberi perlindungan dan kenyamanan anak dalam berkembang dan mencari ilmu. Children Save Village merupkan kawasan kompleks rumah perlindungan anak yang mengadopsi sistem Family Base Care. Memberikan fasilitas pengasuhan dan pengembangan pendidikan serta karakter bagi anak untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Pendekatan pengembangan lingkungan mandiri mendorong anak untuk beradaptasi dalam lingkungannya dengan membiasakan kemandirian dalam berkegiatan dan menentukan masa depan. Hal ini memberi dampak pada anak menjadi adaptif dan mudah diterima dalam masyarakat. LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) besifat lebih interaktif dan humanis. Anak diberi eksperimen keadaan untuk membentuk persepsinya terhadap lingkungan. Eksperimen ini dibentuk dari organisasi ruang yang didesain berdasarkan sistem perilaku penggunanya. Didukung pula interaksi dengan konteks lingkungan disekelilingnya yang mendukung komunikasi dengan masyarakat dan kerjasama pengelolaan sumber daya bersama.

The issue of Indonesia as a country that free of abandoned children began to be launched by the social ministry since 2017. This is related to the increase of children abusement in 2014. During this year the numbers has decreasing but the quality of the care is still below the proper standard of care. There are 17 million children have and/or almost lost parental care in Indonesia. Yogyakarta, as one of the city of education in Indonesia, should be able to provide protection and comfort for children to develop and seek knowledge. Children Save Village is a complex of child protection homes that adopt the Family Base Care system. It provide parenting facilities and educational development as well as character for children to achieve a better future. An independent environmental development approach encourages children to adapt in their environment by accustoming to self-reliance in activities and determining the future. This has an impact so the children can be adaptive and easily accepted in society. The Childrens Sosial Welfare Institution is more interactive and humanist. The children are given a state experiment to shape their perception of the environment. This experiment is formed from a space organization which is designed based on the user's behavioral system. It also supported by interaction with surrounding environment context that supports communication with the community and joint resources management cooperation.

Kata Kunci : Anak, Perilaku, Rumah perlindungan

  1. S1-2018-364056-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364056-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364056-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364056-title.pdf