PENERAPAN ASAS PROPORSIONALITAS PADA PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) NAAVAGREEN NATURAL SKINCARE ( STUDI KASUS PERJANJIAN WARALABA ANTARA PT.SAHABAT NAAVA GREEN INDONESIA DENGAN CV. KOTA BARU)
ALFONSUS BERGAS PRANOWO ADI, R. A Antari Innaka T, S.H., M. Hum
2018 | Skripsi | S1 HUKUMPenelitian Hukum ini mengacu pada perjanjian waralaba antara PT. Sahabat Naavagreen Indonesia dengan CV. Kota Baru Skincare dimana bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan asas proporsionalitas dan perlindungan merek dagang pada perjanjian yang bersangkutan. Metode penelitian yang digunakan bersifat normatif empiris. Penelitan dilakukan dengan metode kepustakaan terlebih dahulu dengan mencari bahan-bahan penelitian hukum dengan memahami konsep dan teori hukum untuk memperoleh data sekunder, kemudian melakukan penelitian lapangan untuk memperolah data primer. Terhadap hasil penelitian dan pembahasan dalam Penulisan Hukum ini, diperoleh dua kesimpulan. Pertama, Penerapan asas proporsionalitas dalam waralaba antara PT. Sahabat Naavagreen Indonesia dengan CV. Kota Baru Skincare belum diterapkan secara maksimal dikarenakan posisi tawar PT. Sahabat Naavagreen Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan CV. Kota Baru Skincare. Ketidak seimbangan posisi tawar ini menjadikan PT. Sahabat Naavagreen Indonesia dapat membuat secara sepihak perjanjian bersangkutan dan mengatur pengaturan hak serta kewajiban yang lebih menguntungkan PT. Sahabat Naavagreen Indonesia. Kedua, PT Sahabat Naavagreen Indonesia sebagai pemilik merek dagang Naavagreen Natural Skincare telah menerapkan klausul-klausul perjanjian yang bertujuan melindungi merek dagang Naavagreen Natural Skincare secara preventif atas penggunaan merek dalam perjanjian waralaba dengan CV Kota Baru yang bertujuan agar CV. Kota Baru Skincare tidak melakukan pelanggaran terhadap merek serta menurunkan citra merek dagang Naavagreen Natural Skincare di masyarakat.
This legal research refers to a franchise agreement between PT Sahabat Naavagreen Indonesia and CV. Kota Baru Skincare. The purposes of this research are to get a knowledge and to analyse the application of proportionality principles and trademark protection upon the franchise agreement between PT Sahabat Naavagreen Indonesia and CV. Kota Baru Skincare. This legal research has been done by using normative and empirical methods. The writer performed by doing literature reviews to gathered the legal writing materials and became the writer’s references to find out the concept and legal theories in order to obtain secondary data. Thenceforth, writer continued the field research to obtain the primary data. In regards to the research result and study of this legal writing, the writer comes into two conclusions. First, application of proportionality principles upon franchise agreement between PT. Sahabat Naavagreen Indonesia and CV. Kota Baru Skincare has not been maximally applied due to PT. Sahabat Naavagreen Indonesia bargaining position is higher than CV. Kota Baru Skincare. This unequal bargaining position had made PT. Sahabat Naavagreen Indonesia autonomy regulated the franchise agreement and made a provisions that more benefited PT. Sahabat Naavagreen Indonesia rather than CV. Kota Baru Skincare. Secondly, PT. Sahabat Naavagreen Indonesia the owner of Naavagreen Natural Skincare trademark had been enacted a regulation to preventively protect his trademark. Thus, CV. Kota Baru Skincare will be prevented to take an action that can defile Naavagreen Natural Skincare’s images
Kata Kunci : Asas Proporsionalitas, Klausul Perjanjian, Perjanjian Baru, Perjanjian Waralaba