Pengaruh Material Insulasi Termal Terhadap Air yang Dihasilkan pada Desalinasi Bertenaga Surya Tipe Atap Sandar Wadah Berundak

MEITRI WIDYA PANGESTIKA, Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T ; Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK FISIKA

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk keberlangsungan hidup. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Luas wilayah Indonesia sebesar 5.193.252 km2, di mana dua pertiganya merupakan lautan. Namun, di Indonesia masih terdapat permasalahan tentang air bersih. Energi surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki waktu operasi yang lama tanpa perlu pemeliharaan. Desalinasi merupakan teknologi pengolahan air laut menjadi air tawar paling awal yang dilakukan manusia dan masih menjadi solusi pengolahan air di seluruh dunia saat ini. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan desain desalinasi dengan hasil yang optimum sehingga didapatkan teknologi desalinasi bertenaga surya tipe atap sandar wadah berundak. Pada penelitian ini, hal yang diuji adalah pengaruh material insulasi termal terhadap produktivitas air yag dihasilkan oleh desalinasi bertenaga surya tipe atap sandar wadah berundak. Pengujian dilakukan mulai pukul 09.00 - 15.00 WIB selama 14 hari. Nilai konduktivitas termal pada material serabut kelapa sebesar 0,049 W/m.K, sterofoam sebesar 0,03 W/m.K, aluminium foil sebesar 0,033 W/m.K dan insulasi kosong sebesar 0,028 W/m.K. Air hasil desalinasi paling tinggi pada material insulasi sterofoam sebesar 18,77 l/m2 selama 14 hari, sedangkan paling rendah pada material insulasi serabut kelapa 14,81 l/m2 selama 14 hari. Terjadi perbaikan kualitas air hasil desalinasi selama 14 hari pengujian. Rata-rata nilai TDS >9.999 ppm menjadi 151,6 ppm, nilai konduktivitas listrik >9.999 mS/cm menjadi 188 mS/cm, nilai pH 6,8 menjadi 5,6 dan nilai salinitas 61% menjadi 0,03%.

Water is one of the human survival needs. Indonesia, the largest archipelago in the world has an area of 5.193.252 km2. Two-thirds is the sea. However, Indonesia is still has any problem about clean water. Solar energy is one of renewable energy sources that has a long operating time without maintenance. Desalination is one of the early processing technologies that can produce fresh water from sea water which is done by human, it is still a common solution in the world. Various studies have been conducted to get desalination design with optimum results. This research use desalination technology with passive cascade solar still. In this study, the effect of thermal insulation material which is produced by desalination type cascade solar still was conducted. Testing was done from 09.00 - 15.00 WIB for 14 days. Value of thermal conductivity on the coconut fiber are 0,049 W/m.K, styrofoam are 0,03 W/m.K, aluminum foil are 0,033 W/m.K and empty insulation are 0,028 W/m.K. The highest desalination water in the styrofoam insulation material is 18.77 l / m2 for 14 days. While, the lowest in the coconut fiber insulation material 14.81 l/m2 for 14 days. There was a quality improvement of water which is produced by desalination during 14 days of testing. The average value TDS >9.999 ppm into 151,6 ppm, the value of electrical conductivity >9.999 mS/cm into 188 mS/cm, pH value 6,8 into 5,6 and salinity value 61% into 0,03%.

Kata Kunci : Kata kunci: Air laut, energi surya, material insulasi termal, kualitas air