PREFERENSI WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP KELAS HOTEL BERBINTANG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEVY DWI FAJRI, Prof. Dr. –Phil. Janianton Damanik, M.Si; Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S

2018 | Tesis | Magister Kajian Pariwisata

Intisari - Perkembangan kegiatan pariwisata di Daerah Iswimewa Yogyakarta (DIY) dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dan mampu menjadi salah satu roda penggerak perekonomian utama. Salah satu usaha jasa pariwisata yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan ialah sektor perhotelan. Jumlah hotel yang ada di DIY menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, khususnya hotel berbintang. Pertumbuhan hotel yang berlebihan telah menimbulkan beberapa permasalahan antara lain: tingkat penghunian kamar hotel dan rata-rata lama tinggal wisatawan yang rendah, persaingan tarif kamar hotel yang tidak sehat, serta sebaran hotel yang tidak merata. Pertumbuhan hotel yang berlebih telah mendorong pemerintah kota Yogyakarta menerbitkan moratorium pembangunan hotel. Meski demikian, permasalahan jumlah hotel yang berlebih belum teratasi sepenuhnya. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan dari sisi wisatawan untuk mengetahui hotel berbintang yang disukai dan dipilih sebagai tempat menginap sehingga dapat diketahui spesifikasi hotel berbintang yang akan terus berkelanjutan. Metode survei digunakan untuk mengetahui preferensi pengguna hotel berbintang. Fokus penelitian ialah wisatawan Nusantara (wisnu) mengingat jumlah kunjungannya yang dominan di DIY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan preferensi berdasarkan faktor internal wisnu yaitu pendidikan, penghasilan, dan tipe wisnu. Selanjutnya berdasarkan faktor eksternal terdapat perbedaan preferensi pada atribut kemudahan informasi pencarian hotel, lokasi hotel dekat dengan pusat kota, desain hotel, citra hotel, dan fasilitas tambahan hotel.

Abstract - The development of tourism activities in the Special Region of Yogyakarta (DIY – Daerah Istimewa Yogyakarta) in recent years shows a fairly rapid improvement and it is able to be one of the major economic drivers. One of the tourism businesses that shows a significant increase is the hospitality sector. The number of hotels in DIY shows a high increase especially star hotels. Excessive hotel growth has caused some problems including: hotel room occupancy rate, average length of stay, unhealthy hotel room rate competition, and density. Excess hotel growth has urged Yogyakarta’s government to issue a moratorium on hotel development. However, the problems related to the excessive number of hotels have not been fully resolved. Therefore, a tourist-side approach is needed to find out which star hotels are preferred and chosen by the tourists as a place to stay, so that it can be found out which star hotel specifications will continue to be sustainable. Survey method was used to find out the preferences of star hotel users and the focus of the research was domestic tourists considering their dominant number of visits in DIY. The results show that there are some difference preferences based on internal factors such as education, income, and type of domestic tourists. Then, based on external factors there are some difference preferences on easiness attribute hotel search information, close to the city center hotel location, hotel design, hotel image, and additional hotel facilities.

Kata Kunci : preferensi wisatawan, pemilihan hotel, keberlanjutan hotel berbintang,tourists’ preferences, hotel selection, star hotels sustainability