ANALISIS VEGETASI HUTAN RAKYAT DI FOREST MANAGEMENT UNIT "ENGGAL MULYO" DESA MRAYAN, KECAMATAN NGRAYUN, KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR

INTAN SELVYANA, Dr. Ir. Dwi T Adriyanti, M.P.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Hutan rakyat adalah bentuk budidaya tanaman kayu oleh petani pada lahan kering yang menjadi hak milik. Hutan rakyat yang berada di wilayah kelola Forest Management Unit (FMU) "Enggal Mulyo" merupakan satu kelompok hutan rakyat yang terletak di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Jenis tegakan utama yang berada dalam kawasan hutan rakyat tersebut yaitu Pinus, Mahoni, dan Sengon dengan luas 690,12 Ha (tahun 2016). Tujuan dari penelitian analisis vegetasi hutan rakyat ini untuk mengetahui struktur tegakan hutan rakyat serta komposisi dan persebaran vegetasinya. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode Nested Sampling. Petak ukur dibuat seluas 20 x 20 meter dengan ketentuan 2 x 2 meter untuk tingkat semai, 5 x 5 meter untuk tingkat sapihan, 10 x 10 meter untuk tingkat tiang, dan 20 x 20 meter untuk tingkat pohon. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menanyakan kepada pengelola terkait lokasi penelitian dan data-data yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis utama yang mendominasi kawasan hutan rakyat tersebut, yaitu Tusam (Pinus merkusii), Sengon (Falcataria moluccana), dan Mahoni (Swietenia macrophylla). Hal ini ditunjukkan melalui besarnya nilai INP ketiga jenis yang menempati tiga urutan tertinggi pada masing-masing luasan lahan. Adapun besarnya nilai INP secara umum yaitu Tusam (Pinus merkusii) sebesar 98,79%, Sengon (Falcataria moluccana) sebesar 73,94%, dan Mahoni (Swietenia macrophylla) sebesar 46,33%.

Community forest is a form of cultivation of timber crops by farmers on dry land that becomes property rights. The community forest located in Forest Management Unit (FMU) "Enggal Mulyo" which is a community forest group located in Mrayan village, Ngrayun District, Ponorogo Regency, East Java Province. The main species of stands in the forest area are Pinus, Mahoni and Sengon with an area of 690.12 Ha (at 2016). The purpose of this research is to know the structure of community forest stand and the composition and distribution of vegetation. Primary data collection was done by nested sampling method. Measuring plot is 20 x 20 meters in size, consisting of 2 x 2 meters for seedlings, 5 x 5 meters for sapihan, 10 x 10 meters for pole level, and 20 x 20 meters for tree level. Secondary data collection was done by interviewing the land owner as the research location. The results showed that there are 3 main species that dominate the community forest area, namely Tusam (Pinus merkusii), Sengon (Falcataria moluccana), and Mahoni (Swietenia macrophylla). This is shown through the magnitude of the Importance Value Index of the three species that occupy the three highest order in each area. The order of overall Importance Value Index is Tusam (Pinus merkusii) of 98,79%, Sengon (Falcataria moluccana) of 73,94%, and Mahoni (Swietenia macrophylla) of 46,33%.

Kata Kunci : Analisis vegetasi, FMU "Enggal Mulyo", hutan rakyat, komposisi jenis, INP