Laporkan Masalah

PELUANG RUMAH SAKIT MEMPEROLEH DANA DARI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Dewi Puspita Sari, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, Msc, PhD; Yayuk Hartriyanti, SKM, MKes

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manaj. Rumah Sakit)

Latar belakang: Banyak pengelola rumah sakit (RS) baik RS pemerintah maupun RS swasta di Indonesia mengeluhkan akan keterbatasan dana dalam mengembangkan dan operasional rumah sakit, salah satu sumber dana RS dapat berasal dari dana kemanusiaan termasuk melalui program Corporate Social Responsibility (CSR perusahaan), namun program CSR Perusahaan dalam bentuk kegiatan kesehatan belum menjadi prioritas utama. Pada saat ini belum diketahui secara spesifik ketertarikan perusahaan Indonesia tentang RS sebagai lokasi penerapan CSR, dan bagaimana preferensinya. Tujuan: Menilai seberapa besar ketertarikan perusahaan untuk memiliki program CSR dalam bentuk pelayanan RS, mengidentifikasi karakteristik perusahan yang tertarik dan mendeskripsikan bentuk pelayanan kesehatan RS yang diminati. Metode: Deskriptif cross sectional, data diperoleh melalui kuesioner yang dikirim melaui surat dan wawancara melalui telefon. Responden berasal dari 15 perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) dan 10 perusahaan swasta. Hasil: Perusahaan yang tertarik untuk menerapkan CSR dalam bentuk pelayanan kesehatan di RS sebanyak 48%, tidak terdapat karakteristik khusus pada perusahaan yang tertarik, sebagian merupakan BUMN sebagian merupakan perusahaan swasta, sebagian merupakan perusahaan yang wajib menjalankan CSR seperti perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan manufaktur namun sebagian merupakan perusahaan yang tidak wajib menjalankan CSR seperti perusahaan keuangan. Program CSR dalam bentuk pelayanan kesehatan di RS yang terutama diminati oleh perusahaan adalah program di RS Pemerintah, dalam bentuk pelayanan preventif dan kuratif, terkait fungsi penyuluhan dan pendidikan, sedangkan sumber daya RS yang banyak diminati oleh perusahaan untuk didanai melalui program CSR mereka adalah kegiatan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia dan peralatan non-medis. Kesimpulan: RS memiliki peluang yang cukup besar untuk mendapatkan dana-dana sosial yang bersumber dari program CSR perusahaan, namun diperlukan adanya sosialisasi yang baik, bentuk kegiatan dan mekanisme pertanggung jawaban yang jelas.

Background: Many hospital managers, both government and private hospitals in Indonesia complained about limited funds for developing and operational. Hospital funding sources could come from humanitarian funds including Corporate Social Responsibility (CSR) programs, but CSR programs in the form of health activities have not become a priority. At this time we did not known the Indonesian companies interest and preferences about hospital as a location for their application of CSR program. Objective: To assess how much the company's interest to have a CSR program in the form of hospital service, to identify the characteristics of companies that are interested and describe the form of health services in hospitals are preferred. Methods: Descriptive cross sectional study, data obtained through questionnaires that are sent through letters and interviews by telephone. Respondents came from 15 companies of state owned companies (BUMN) and 10 private companies Result: Companies interested in implementing CSR in the form of health services in hospitals as much as 48%, there were no special characteristics of companies that interested, some company owned by state some by private. Part of a companies are mandatory to carry out CSR as the company engaged in the mining or natural resources, but some company are not mandatory like finance company. CSR programs in the form of health services in hospitals are particularly preferenced by the company is a program in government hospitals, in the form of preventive and curative services, counseling and education-related functions, whereas the RS resources are in great demand by companies for their CSR programs funded through the activities related to human resources management and non-medical equipment. Conclusion: The RS has a great opportunity to gain social funds sourced from the company's CSR program, but needed a good socialization, forms of activities and mechanisms of a clear accountability.

Kata Kunci : CSR, penggalian dana, rumah sakit, preferensi perusahaan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.