Keragaan Ekonomi Rumahtangga Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi

BAGUS PRAMUSINTHO, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto. M.Sc

2018 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan ekonomi rumahtangga peternak pemilik dan penggaduh usaha pembiakan dan penggemukan ternak sapi serta faktor-faktor yang mempengaruhi aspek-aspek ekonomi rumahtangga peternak Mengetahui faktor-faktor yang merupakan sumber inefisiensi pada usaha pembiakan dan penggemukan ternak sapi rumahtangga peternak pemilik dan penggaduh. Mengetahui dampak dari perubahan harga output, harga input (harga bibit sapi betina/jantan, dan upah buruh tani) serta perubahan efisiensi teknis terhadap aspek ekonomi rumahtangga peternak pemilik dan penggaduh usaha pembiakan dan penggemukan ternak sapi di Kabupaten Muaro Jambi. Data primer dikumpulkan dari 182 responden yang terdiri dari 40 RTP pemilik dan 34 RTP penggaduh usaha penggemukan; 59 RTP pemilik dan 49 RTP penggaduh usaha pembiakan. Data dianalisis menggunakan model persamaan simultan yang terdiri dari 7 persamaan struktural dan 2 persamaan identitas Hasil penelitian menunjukkan kinerja ekonomi RTP peternak gaduhan usaha pembiakan lebih baik dibandingkan RTP pemilik. Sebaliknya kinerja ekonomi RTP pemilik usaha penggemukan berkinerja lebih baik dibandingkan RTP penggaduh. Efisiensi teknis usaha pembiakan yang dikelola RTP pemilik 0,809; dengan faktor-faktor faktor yang dapat menurunkan inefisiensi : metode kawin ternak menggunakan IB. Efisiensi teknis usaha pembiakan yang dikelola RTP penggaduh sebesar 0,770; dengan faktor-faktor yang dapat menurunkan inefisiensi adalah: 1) umur sapi induk; 2) metode kawin ternak menggunakan IB; 3) pola gaduhan ternak bagi hasil 50:50; dan 4) pola gaduhan guliran sapi induk. Efisiensi teknis produksi usaha penggemukan yang dikelola RTP pemilik sebesar 0,819 dengan faktor yang dapat menurunkan inefisiensi adalah tingkat pendidikan kepala RTP. Efisiensi teknis produksi usaha penggemukan yang dikelola RTP penggaduh sebesar 0,763 sedangkan faktor-faktor yang dapat menurunkan inefisiensi yaitu: a) usia kepala RTP; b) pendidikan kepala RTP, dan c) pengalaman beternak. Simulasi menurunnya harga input (harga sapi bibit) minimal 10% dengan peningkatan efisiensi teknis (ET =0,95) dapat memberikan dampak peningkatan terhadap hampir semua aspek ekonomi RTP pemilik Sedangkan simulasi perubahan meningkatnya harga output (harga jual ternak sapi) sebesar 15% dengan peningkatan efisiensi teknis (ET=0,95) dapat memberikan dampak peningkatan terhadap semua aspek ekonomi RTP penggaduh usaha pembiakan. Perubahan harga jual ternak hasil pengemukan meningkat minimal sebesar 10% dengan peningkatan efisiensi teknis (ET=0.95) dapat memberikan dampak peningkatan terhadap ekonomi RTP pemilik usaha penggemukan ternak.

ABSTRAC The purposes of this study were: 1) to determine the economic behavior of farm households of cattle-breeding and cattle-fattening operated by owner and tenant (penggaduh); 2) to determine factors that affect the economic aspects of farm household; 3) to determine the factors that are the source of inefficiency in the beef cattle breeding and beef cattle fattening business with operated by owners and tenant and also; 4) to determine the impact of the change of output and input price (the price of cow or bull, and farming laborer wage) and the change of the technical efficiency to the economics aspect of farm household farmer owner and tenant in beef cattle breeding and beef fattening business in Muaro Jambi Regency. Primary data was collected from 182 respondents consist of: 40 farm household owners and 34 farm household tenant that operated beef cattle-fattening business; and 59 farm household owners and 49 farm household tenant that operated beef cattle breeding business. Data were analyzed using simultaneous equation model which consist of seven structural equations and two identity equations The results showed that: the economic performance of farmhouses of the beef cattle breeding manage by the tenant is better than the owners. On the contrary, the economic performance of farm-household beef cattle fattening business manage by owners is better than managing by the tenant. Technical efficiency of breeding business managed by the owner was 0.809; with the factors that can decrease inefficiency production: was the method of cattle mating using IB. The technical efficiency of beef cattle breeding business managed by tenant was 0.770; with the factors that may decrease inefficiency are: 1) the age of the cow; 2) the method of cattle mating using IB; 3) pattern of the cattle-share based on share income (50:50); and 4) the pattern of the cattle-share revolving cow. The technical efficiency of beef cattle fattening business managed by the owner was 0.819, with a factor that can decrease inefficiency is the farmer education. The technical efficiency of beef cattle fattening which managed by the tenant is 0,763, whereas the factors that can decrease inefficiency are: a) farmer age; b) farmer education, and c) farming experience. The simulation to decrease of input price (beef cattle price) at least 10% with an increase in technical efficiency to TE = 0,95, can give impact to almost all economic aspect of farm household owner farms. While the simulation to increase of output price (beef cattle selling price) equal to 15% and increase in technical efficiency to technical efficiency = 0.95, could have an impact on all aspects of the economy of farm household cattle breeding business. The changes in beef cattle selling prices increased at least 10% with technical efficiency improvements at technical efficiency to 0.95, could have an increasing impact on to the economic aspect of the of beef cattle fattening manage by the owners.

Kata Kunci : cattle-breeding, cattle-fattening, simulation, input price, output price, technical efficiency