ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PERTANIAN EKSISTING PADA LAHAN YANG DIBAKAR DAN TIDAK DIBAKAR DI DESA GEDUNG AGUNG KECAMATAN KIKIM TIMUR KABUPATEN LAHAT
DEVI YUNIARTI, 1.Prof.Dr.Suratman,M.Sc 2.Dr.Sudrajat,MP
2018 | Tesis | MAGISTER GEOGRAFIMasyarakat desa umumnya membuka lahan perkebunan maupun pertanian dengan cara ditebas dan dibakar terlebih dahulu. Masyarakat beropini bahwa dengan membakar lahan tersebut tanah akan menjadi subur.. Tujuan penelitian ini (1) Mengkaji dampak pembakaran lahan terhadap kerusakan sifat-sifat tanah di Desa Gedung Agung, (2) Mengkaji kesesuaian lahan yang telah dibakar untuk tanaman pertanian di Desa Gedung Agung, dan (3) Menganalisis upaya rehabilitasi untuk meningkatkan upaya kerusakan akibat pembakaran lahan di Desa Gedung Agung Kecamatan Kikim Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei eksploratif, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sertateknik matching (mencocokan) dengan hasil laboratorium sampel tanah yang dibakar dan tidak dibakar dengan mengacu pada kerangka kerja FAO (1976) untuk syarat tumbuh kembang tanaman. Hasil penelitian menyatakan bahwa adalah (1) pembakaran menaikkan kandungan organik dan unsur hara tanaman dibandingkan dengan lahan yang tidak dibakar seperti meningkatnya retensi hara dan bahan organik, (2) kelas kesesuaian lahan untuk lahan yang dibakar adalah S1 dan yang tidak dibakar S2, (3) dampak yang jelas adalah kenaikan pH, unsur hara dan kandungan organik tapi hal tersebut hanya untuk sementara untuk mengatasinya adalah dengan memberi pupuk organik dan kapur untuk meningkatkannya serta dengan bioremediasi untuk memperbaiki kualitas tanah yang terdegradasi oleh pembakaran.
Villagers generally open up plantation and agricultural land by being cut down and burned first. People believe that by burning the land, the land will become fertile. The burning-land system happens continously by people there without knowing the proper management and how the suitability for requirements of plant growth. Based on those reasons, the objectives of this study were: (1) To examine the impact of land burning on the damage of the nature of soil in Gedung Agung Village, (2) To examine the suitability of burnt land for agricultural plants in Gedung Agung Village. This research uses explorative survey method. The technique sampling uses purposive technique sampling, also uses matching technique with laboratory result of burnt and unburned soil sample with reference to framework of FAO (1976) for growing requirement of the plants. The results of this research are (1) burning raises the organic content and nutrient elements than not burned land (2) land suitability class for burned land is S1 and not burned is S2, the obvious impact is the increase of pH, nutrient and content organic but it is only temporarily. The way to resolve is by giving organic fertilizer and lime to increase it, also with bioremidiation for redressing the quality of land that degraded by burning activity.
Kata Kunci : pembakaran lahan, kesesuaian lahan, pertanian eksisting/land burning, land suitability, exsisting agricultural