Laporkan Masalah

ANALISIS KERAGAMAN 63 AKSESI GENUS HIBISCUS BERDASARKAN PENANDA MORFOLOGI DAN MOLEKULER

MIRANDA FERWITA SARI, Dr.Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc

2018 | Tesis | MAGISTER PEMULIAAN TANAMAN

Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia sebagai tanaman pagar. Bunga sepatu tumbuh sebagai tanaman hias dan tanaman obat. Tanaman bunga sepatu bervariasi pada warna, ukuran dan bentuk bunga yang sangat beragam. Keragaman plasma nutfah bunga sepatu yang besar menyebabkan perlu dilakukannya karakterisasi keragaman morfologi maupun genetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelompokkan kekerabatan 63 aksesi genus Hibiscus berdasarkan penanda morfologi dan RAPD, mengetahui keragaman pada populasi Hibiscus rosa-sinensis berdasarkan nilai indeks shannon dan F dalam populasi Hibiscus rosa-sinensis, serta mengidentifikasi marka penentu warna bunga sepatu putih menggunakan penanda RAPD. Pada penelitian ini, penanda morfologi menggunakan 8 karakter bunga dan 4 karakter daun, sedangkan penanda molekuler dengan Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dengan 10 primer operon hasil optimasi. Karakter morfologi yang diamati yaitu bentuk bunga, tipe bunga, bentuk mekar, jumlah warna bunga, keberadaan warna eyezone, warna putik, posisi bunga, bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk pangkal daun dan bentuk ujung daun. Primer RAPD yang digunakan adalah primer yang menghasilkan pita polimorfik tinggi yaitu OPA 13, OPB 18, OPC 2, OPD 2, OPD 7, OPD 8, OPD 18, OPD 20, OPM 6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subkarakter ruffled sebesar 30,16%, tunggal sebesar 82,54%, reflex sebesar 63,49%, jumlah warna 2 sebesar 42,86%, ada eye zone sebesar 77,78%, putik merah sebesar 40,32%, bunga menghadap samping sebesar 47,62%, daun berbentuk oval sebesar 28,57%, tepi bergerigi sebesar 38,1%, pangkal berlekuk sebesar 42,86% dan ujung runcing sebesar 57,14% merupakan subkarakter terbanyak dari 63 aksesi yang ada. Pengelompokkan yang terbentuk dari penanda morfologi terbagi menjadi 2 dengan koefisien kemiripan 0,44, akan tetapi belum dapat mengelompokkan antar spesiesnya. Hal tersebut dapat dikarenakan sedikitnya karakter morfologi yang digunakan. Pengelompokkan pada penanda molekuler memiliki koefisien kemiripan 0.4 yang dapat menunjukkan perbedaan antara populasi Hibiscus rosa-sinensis dan populasi non Hibiscus rosa-sinensis. Nilai indeks Shannon dan Fst yang tinggi menunjukkan bahwa populasi Hibiscus rosa-sinensis memiliki keragaman yang tinggi, kemudian nilai varian dalam populasi lebih besar dari antar populasi menunjukkan keragaman yang tinggi dalam kedua populasi. Bunga sepatu warna putih menghasilkan pita DNA yang berbeda pada tiga primer yaitu OPA 13 pada 700 pasang basa, OPD 2 pada lokus 425 pasang basa dan 525 pasang basa, dan OPD 18 pada 575 pasang basa. Hal tersebut menunjukkan pita tersebut dapat dijadikan marka untuk identifikasi bunga sepatu warna putih. Kata kunci: Hibiscus, morfologi, RAPD

Hibiscus rosa-sinensis L. is a plant commonly found in Indonesia as a hedge plant. Hibiscus rosa-sinensis grow as ornamental plants and medicinal plants and have variation in color, size and shape of flowers. High diversity in Hibiscus germplasm is required to do morphological and genetic characterization. The purpose of this research are to find out dendogram from morphology and molecular marker, diversity in Hibiscus rosa-sinensis population based on shannon index and F value in population, and also to identify white flower marker in Hibiscus using RAPD markers. In this research, morphological markers use 8 flower characters and 4 leaf characters, while molecular markers with Random Amplified Polymorphic (RAPD) use 10 primers based on optimization results. RAPD primers which are a primer that produces high polymorphic bands are OPA 13, OPB 18, OPC 2, OPD 2, OPD 7, OPD 8, OPD 18, OPD 20, and OPM 6. The results of this research indicate that ruffled 30.16%, single 82.54%, reflex 63.49%, color number is 2 42.86%, there is eye zone 77.78%, red pistil 40.32%, flower side-facing 47.62%, oval shaped leaves 28.57%, jagged edges 38.1%, grooved base 42.86% and pointed tip 57.14% are the most sub-characters of 63 accessions. The groupings formed from morphological markers are divided into 2 groups with a coefficient 0.44, but the result cannot separate among species because the characters are limited. Groupings on molecular markers have a coefficient 0.4 and show different groups between non Hibiscus rosa-sinensis and Hibiscusrosa-sinensis population. High score of shannon index and Fst index indicate that the diversity in the population is high. Varians within population is 84% higher than among populations show that within population have high diversity. White flowers produce different DNA bands on three primers: OPA 13 at 700bp, OPD 2 at 425bp and 525bp and OPD 18 at 575bp. This result indicates that bands can use as marker for Hibiscus white flower identification. Keywords: Hibiscus, morphology, RAPD

Kata Kunci : Hibiscus, morfologi, RAPD

  1. S2-2018-403845-abstract.pdf  
  2. S2-2018-403845-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-403845-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-403845-title.pdf