Laporkan Masalah

INFLASI DI PAPUA: FENOMENA MONETER ATAU FENOMENA FISKAL ?

FAILUR RAHMAN, Prof. Insukindro, M.A., Ph.D.

2018 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inflasi yang terjadi di Provinsi Papua dengan membuktikan dua teori inflasi yakni inflasi sebagai suatu fenomena moneter atau fenomena fiskal dan sebagai respon dari kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui variabel fiskal dalam menekan tingkat inflasi yang terjadi di Provinsi Papua, Indonesia. Pendekatan yang dilakukan adalah melihat perbandingan tingkat signifikansi dari variabel fiskal dan variabel moneter dalam mempengaruhi inflasi melalui uji non nested. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Error Correction Model (ECM) untuk melihat pengaruh jangka pendek maupun jangka panjang pada model moneter yang ditambahkan dengan variabel fiskal sebagai shock variable di dalam model. Hasil yang didapat dari estimasi yang dilakukan terhadap variabel fiskal dan variabel moneter menunjukkan bahwa variabel moneter memiliki pengaruh yang lebih baik dan signifikan terhadap variabel Indeks Harga Konsumen (IHK) daripada variabel fiskal, sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di Provinsi Papua merupakan suatu fenomena moneter. Dipilihnya variabel moneter sebagai variabel utama dalam model dan variabel fiskal sebagai shock variable memiliki pengaruh yang persisten atau pengaruh signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dilakukan melalui pendekatan Error Correction Model (ECM).

This research aimed to analyze inflation in Province of Papua by proving two inflationary theory that consist of inflation as a monetary phenomenon or inflation as a fiscal phenomenon and this research aimed to response on fiscal policy that conducted by central government by its fiscal variables in suppressing inflation rate that occurred in Papua Province, Indonesia. Approach of this research is viewed comparison of the significance level between fiscal and monetary variable in affecting inflation by non nested test. The study also used Error Correction Model (ECM) to analyzed short term and long term effect of monetary model that are included with fiscal variable as shock variable in this model. The results that obtained from estimation on fiscal variable and monetary variable exhibited that monetary variable affected better and more significant on consumer price index (CPI) variable rather than fiscal variable. Therefore, it can be concluded that inflation in Papua Province is a monetary phenomenon. Monetary variable is chosen as the main variable in the model and fiscal variable as shock variable, this model had persistence effect or significant effect in the short term and long term that approved by Error Correction Model (ECM).

Kata Kunci : Moneter (JUB), Fiskal (pengeluaran pemerintah), Inflasi (IHK).

  1. S2-2018-375937-abstract.pdf  
  2. S2-2018-375937-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-375937-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-375937-title.pdf