Laporkan Masalah

Kelimpahan dan Pola Persebaran Populasi Spesies Kucing Liar serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Stasiun Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah

REZA BAYU FIRMANSYAH, Dr. Sena Adi Subrata, S.Hut., M.Sc.; Dr. Much. Taufik Tri Hermawan, S.Hut., M.Si.

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU KEHUTANAN

Eksistensi dari spesies-spesies kucing liar sebagai top predator dalam sistem piramida makanan adalah penting dikarenakan akan mengontrol jumlah populasi di tingkatan trofik dibawahnya. Realitanya di alam populasinya selalu mengalami penurunan bahkan sudah dikategorikan sebagai vulnerable dan endangered. Distribusi Famili Felidae yang ada di Kalimantan hanya terdiri 5 spesies, yaitu Neofelis diardi, Prionailurus bengalensis, Pardofelis marmorata, Prionailurus planiceps dan Catopuma badia. Stasiun Penelitian Pondok Ambung sebagai salah satu habitat alami untuk menjaga eksistensi mereka di alam dikhawatirkan fungsinya akan terganggu dengan adanya aktivitas wisata. Oleh karena itu informasi penelitian ini nantinya bisa memberikan database bagi taman nasional dalam perencanaan upaya konservasi felidae. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Menaksir kelimpahan dan pola persebaran populasi spesies kucing liar di Stasiun Penelitian Pondok Ambung; 2). Menaksir daya okupansi dari populasi spesies kucing liar dan 3). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelimpahan, pola persebaran dan daya okupansinya. Penelitian ini dilakukan dengan pemasangan camera trap (CT) selama 80 hari aktif dan pada setiap koordinat pemasangan CT dilakukan analisis vegetasi. Area pemasangan CT pada area tracking wisata dan non tracking wisata. Perhitungan untuk kelimpahan dengan Indeks Kelimpahan Relatif (RAI), pola persebaran dengan Indeks Dispersion dan daya occupancy dengan Software PRESENCE. Model occupancy dibuat dengan 7 kovariat, yaitu frekuensi independent photo prey, kerapatan pohon, kerapatan vegetasi lantai, tutupan kanopi, aktivitas wisata, jarak koordinat CT ke jalur tracking wisata dan jarak antar CT ke sungai. Nilai RAI tertinggi adalah Neofelis diardi sebesar 3.75 serta Nilai RAI Prionailurus bengalensis dan Pardofelis marmorata sebesar 1.25. Untuk pola persebaran hanya N.diardi yang berkelompok sedangkan dua spesies felidae lainnya adalah acak. Daya okupansi atau Psi untuk 1). N.diardi adalah 19%; 2). P. bengalensis adalah 26% dan 3). P. marmorata adalah 21%. Frekuensi prey, kerapatan pohon dan kerapatan vegetasi lantai menjadi variabel-variabel yang sangat berpengaruh terhadap ketiga subjek penelitian. Adanya aktivitas wisata juga diduga tidak mempengaruhi eksistensi populasi spesies kucing liar tersebut.

The existence of wild cats as top predator within the system of food pyramid are important due to will controlling the populations under their trophic. The reality in the nature their populations always decreasing even have been categorized as vulnerable and endangered. The distribution of Felidae Family in Kalimantan only consist of 5 species i.e. Neofelis diardi, Prionailurus bengalensis, Pardofelis marmorata, Prionailurus planiceps and Catopuma badia. Pondok Ambung Research Station as one of the natural habitat to maintance their existence in the nature was allegedly their functions will be disrupted by tourism activities. Thus, information from this research able to recommended to National Park Authority within their plan to conserve felidae populations. The aim of this research i.e. 1). To assess abundance and distribution pattern of wild cat populations in Pondok Ambung Research Station; 2). To assess proportion of area occupied from wild cat populations and 3). To study factors which influencing their abundances, distribution patterns and proportion of area occupied. This research was conducted with installation of Camera Trap (CT) during 80 active days and in each CT Coordinate was conducted vegetation analysis. Area of CT Installation in Tourism Tracking and Non Tourism Tracking. The calculation of abundance through Relative Abundance Index (RAI), distribution pattern through Dispersion Index and proportion of area occupied through PRESENCE Software. Occupancy Model was constructed with 7 covariates i.e. frequency of prey independent photo, trees density, floor vegetation density, canopy coverage, tourism activities, distance from CT Coordinates to tracking wisata and distance from CT Coordinated to river. The highest for RAI Value was N.diardi (RAI=3.75) whilst RAI Values for P. bengalensis and P. marmorata were 1.25. In order to distribution pattern only N.diardi which is clumped whilst other two felidae species were random. Proportion of area occupied or Psi for 1). N.diardi was 19%; 2). P. bengalensis was 26% and 3). P. marmorata was 21%. Prey frequency, trees density and floor vegetation density was become variables which very influencing against three subjects in this research. There are tourism activities also allegedly weren’t influence the existence of wild cat populations.

Kata Kunci : Felidae, camera trap, kelimpahan, pola persebaran, okupansi

  1. S2-2018-403534-abstract.pdf  
  2. S2-2018-403534-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-403534-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-403534-title.pdf