ANALISIS BIAYA KEMOTERAPI PADA PASIEN RAWAT INAP KANKER PAYUDARA PESERTA JKN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

NOOR AISYAH, Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt ; Dr. Diah Ayu Puspandari, MBA, M.Kes., Apt

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU FARMASI

INTISARI Kanker payudara merupakan jenis penyakit katastropik yaitu penyakit yang high cost, high volume dan high risk yang menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya penyakit. Berdasarkan data klaim Indonesian-Case Based Groups (INA-CBGs) sampai dengan bulan bayar Januari 2016, penyakit kanker menduduki urutan kedua setelah jantung yang paling banyak membutuhkan biaya pengobatan, yaitu Rp 1,8 triliun. Fakor-faktor yang mempengaruhi biaya riil pasien kanker payudara adalah lama rawat inap, tingkat keparahan, diagnosis sekunder, penggunaan ICU dan Umur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kemoterapi, mengetahui berapa besar perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBGs dan mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap peserta JKN di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian analisis farmakoekonomi dengan perspektif rumah sakit terhadap biaya medis langsung (direct medical cost) dan data diambil secara retrospektif. Objek pada penelitian ini adalah berkas keuangan rumah sakit pelayanan rawat inap dan rekam medis pasien kanker payudara peserta JKN periode bulan Januari-Oktober 2017 di RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 259 episode perawatan. Analisis data dilakukan dengan one sample test untuk membandingkan rata-rata biaya riil dengan tarif INA-CBGs, analisis korelasi multivariat regresi linier untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kemoterapi pada pasien kanker payudara rawat inap peserta Jaminan Kesehatan Nasional di RSUD Ulin Banjarmasin periode Januari-Oktober 2017 adalah docetaxel 62,36% (106 episode perawatan), siklofosfamid 52,35% (89 episode perawatan) dan epirubicin 40% (68 episode perawatan). Besarnya perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs yaitu sebesar Rp.662.143.091 (259 episode perawatan). Sedangkan rata-rata biaya riil dengan kemoterapi per episode perawatan yaitu pada tingkat keparahan I sebesar Rp.4.502.210, pada tingkat keparahan II sebesar Rp.8.239.624 dan pada tingkat keparahan III sebesar Rp.7.403.713. Tingkat keparahan (p=0,000) dan kelas perawatan (p=0,000) adalah faktor yang mempengaruhi biaya riil pasien kemoterapi kanker payudara di RSUD Ulin Banjarmasin. Kata Kunci: INA-CBGs, Kanker Payudara, Analisis Biaya

ABSTRACT Breast cancer is a catastrophic disease that is high in cost, volume, and risk and those lead to the piling up of the disease's costs. According to INA CBgs claim data (up to January 2016), cancer is on the second place (IDR 1,8 billion) for the list of high-cost disease, after heart disease. There are factors that migh affect the real cost, such as in-patient period, severity, secondary diagnosis, ICU usage, and age. This research's purpose is to know the difference between real fee and INA CBGs fee and to know the factors that might affect the real fee for in-patient breast cancer patients with JKN (National Health Insurance) who experienced chemotherapy in RSUD Ulin Banjarmasin. This research is one pharmacoeconomy analytical with hospital perspective to direct medical cost design done in retrospective manner. The object of this research is in-patient treatments' claim files and medical records of the breast cancer patients with JKN (National Health Insurance) from January-October 2017 period in RSUD Ulin Banjarmasin. The data analysis is done with one sample t test method in order to compare the average of the real cost with INA-CBGS, and for the correlation analysis the multivariate linear regression is used to know thr factors that might affect the real fee. The result of the research is shown that the therapy's imagining for in-patient breast cancer patient with JKN (National Health Insurance) who experienced chemotherapy in RSUD Ulin Banjarmasin from January to October period are docetaxel 62,36% (106 episodes of care), cyclophosfamide 52,5% (89 episodes of care) and epirubicin 40% (68 episodes of care). The difference between the real cost and the package rate of INA-CBGs is Rp.662.143.091 (259 episodes of care). While the average cost of real with chemotherapy per episode of treatment at the severity level I is Rp.4.502.210, the severity level II is Rp.8.239.624 and the severity level III is Rp.7.403.713. Severity level (p=0,000) and treatment care classification (p=0,000) are factor affect the amount of real cost for the breast cancer patients who experienced chemotherapy in RSUD Ulin Banjarmasin. Keywords: INA-CBGs, Breast Cancer, Cost Analysis

Kata Kunci : INA-CBGs, Kanker Payudara, Analisis Biaya